Keluarga

Cegah Stunting Lewat Pendamping Edukasi Gizi

Cegah Stunting Lewat Pendamping Edukasi Gizi
Reporter: Jane Aprilyani  |  Editor: Jane Aprilyani


MOMSMONEY.ID - Moms, tahukah, stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi, serangan infeksi, maupun stimulasi yang tidak memadai.

Untuk mengurangi stunting terus bertambah, Nestlé Indonesia melakukan Program Pendampingan Gizi. Tahun ini, Program Pendampingan Gizi difokuskan pada intervensi dan edukasi gizi anak usia dini di tiga kabupaten: Pasuruan (Jawa Timur), Batang (Jawa Tengah), dan Karawang (Jawa Barat).

Inisiatif ini dijalankan melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, akademisi, kader, dan komunitas lokal untuk memastikan intervensi gizi yang komprehensif sekaligus berkelanjutan.

Pendekatan ini diharapkan mendorong perubahan perilaku hidup sehat jangka panjang di tingkat rumah tangga. Secara keseluruhan, program ini ditargetkan untuk menjangkau lebih dari 630 anak berisiko stunting serta melibatkan sekitar 1.350 orang tua, kader posyandu, dan ibu hamil-menyusui di lebih dari 95 desa di ketiga wilayah tersebut.

Baca Juga: Promo JSM Hypermart 17-20 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Anggur Hijau-Daging Slice

Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan Nestlé Indonesia memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu, baik saat ini maupun untuk generasi mendatang.

Sufintri bilang gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa.

“Melalui Program Pendampingan Gizi, kami berharap inisiatif ini dapat memperkuat peran keluarga, komunitas, dan pemangku kepentingan daerah dalam menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya, serta mendukung pertumbuhan optimal anak,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (17/10).

Program Pendampingan Gizi di Kabupaten Batang secara total akan menjangkau 259 balita di 50 desa dan 4 kecamatan, dengan dukungan 66 kader dari 119 posyandu, melalui kolaborasi bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dan Pemerintah Kabupaten Batang.

Baca Juga: Gizi Buruk dan Stunting Berbeda, Pahami Ciri hingga Penyebab Keduanya

Intervensi dilakukan melalui distribusi tambahan gizi berupa satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori DANCOW GroPlus setiap hari selama enam bulan untuk anak usia 1–4 tahun berisiko stunting. Selain itu, program juga mencakup edukasi mengenai gizi anak, pola asuh makan, jajanan sehat dan keamanan pangan, penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengukuran antropometri rutin, serta pemantauan bulanan bersama tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Factory Manager Pabrik Nestlé Bandaraya Norman Tri Handono menambahkan selama 180 hari ke depan, Nestle akan melakukan pemberian tambahan makanan, pemantauan peningkatan status gizi secara berkala, serta peningkatan kapasitas kader dan pengetahuan keluarga terkait praktik gizi seimbang.

“Kami berharap melalui program ini, kita dapat memberdayakan kader dan keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting, guna menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” sebutnya.

Baca Juga: Dorong Pencegahan Stunting, Prenagen-IBI Hadirkan Panduan Nutrisi Kehamilan

 

Selanjutnya: Persita vs PSIM Yogyakarta, Live Streaming & Jadwal Super League Pekan 9

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News