MOMSMONEY.ID. Simak cara mengatasi mual muntah pada anak dengan gejala umum. Kondisi yang tidak sehat pada anak dapat ditandai dengan berbagai tanda dan gejala.
Kondisi anak-anak yang muntah dan mual bisa jadi salah satu tanda tubuh sedang tidak dalam keadaan yang baik.
Mual muntah pada anak merupakan gejala umum yang bisa terjadi akibat berbagai kondisi atau penyebab.
Mual merupakan perasaan tidak enak di perut yang bisa mengarah pada keinginan untuk muntah atau memuntahkan makanan atau cairan dari lambung.
Baca Juga: Penyebab Stroke Di Usia Muda, Kenali Sejak Dini
Kondisi ini adalah cara tubuh untuk mengeluarkan zat berbahaya atau benda asing dari sistem pencernaan.
Untuk itu, kenali juga penyebab anak muntah dan mual saat merasakan tidak enak badan.
Penyebab mual muntah pada anak
Beberapa penyebab umum mual muntah pada anak antara lain:
- Infeksi saluran pencernaan, seperti gastroenteritis.
- Infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu atau pilek.
- Konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis atau terkontaminasi.
- Reaksi alergi terhadap makanan atau bahan tertentu.
- Refluks asam lambung.
- Pilek dan batuk.
- Efek samping obat tertentu.
Untuk itu, ikuti beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh orang tua dalam menangani gejala anak muntah-muntah.
Intip beberapa cara mengatasi mual muntah pada anak dilansir dari Parents.com.
Baca Juga: Bisa Menjaga Kesehatan Kulit, Ini Sederet Manfaat Air Tajin untuk Bayi
Cara mengatasi mual muntah pada anak
1. Beri anak istirahat
Anda bisa memberikan bantuan untuk mengistirahatkan saat anak-anak mengalami mual muntah. Biarkan anak beristirahat di tempat tidur atau duduk tenang apabila merasa tidak enak atau ingin muntah.
Siapkan juga seperti pereda rasa mual seperti stimulan dengan mencium aroma minyak kayu putih.
2. Jaga hidrasi
Pastikan anak minum cukup cairan, terutama jika ia juga mengalami diare. Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi dan mengganti cairan, garam, dan kalori yang hilang saat anak muntah.
Anda bisa memulai memberikan anak cairan meskipun dia mual. Jika anak baru saja muntah, tunggu 30 hingga 60 menit sebelum memberikan cairan dan mulailah dengan jumlah kecil.
3. Diet ringan
Hindari memberi anak makanan padat selama 24 jam pertama setelah anak muntah-muntah. Sebagai gantinya, beri cairan bening dalam dosis kecil dan sering (setiap 5 menit) dengan sendok atau botol.
Opsi lain yang dapat Anda coba adalah dengan dapat meminta anak mengisap es batu atau waslap basah yang dingin.
Anak-anak yang lebih besar dapat menyesap minuman melalui sedotan. Jika anak dapat menahan cairan, secara bertahap tingkatkan jumlah yang diberikan kepadanya.
4. Hindari makanan yang memicu mual
Berikan makanan ringan dan mudah dicerna, seperti biskuit, roti tawar, nasi putih, atau sereal tanpa susu, untuk menghindari beban berat pada lambung
Apabila ada makanan atau minuman tertentu yang tampaknya memperburuk gejala, hindari memberikannya kepada anak.
5. Jaga kebersihan
Pastikan anak mencuci tangan dengan baik dan hindari kontak dengan orang yang mungkin sakit, terutama saat ada wabah penyakit. Hal ini juga berkaitan dengan adanya infeksi lain saat tubuh mengalami kekurangan cairan dan imun yang melemah.
6. Berikan obat hanya jika diperlukan
Anak di atas 5 tahun dapat minum cairan selain larutan rehidrasi oral. Anak penderita diare sebaiknya menghindari jus buah dan minuman bersoda karena memiliki kandungan gula yang tinggi yang dapat memperparah diare.
Saat anak muntah tetapi tidak mengalami diare, cobalah dengan memberikan minum sedikit jus buah atau air putih.
Jika mual muntah pada anak berlangsung dalam waktu yang lama, sangat parah, atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk penilaian lebih lanjut dan penanganan yang tepat.
Anda bisa memulai pengobatan dengan obat sesuai dosis yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala mual muntah.
Melalui rangkuman informasi terkait cara mengatasi mual muntah pada anak-anak serta penyebabnya wajib diketahui orang tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News