AturUang

Cara Memanfaatkan Bunga Tinggi Tabungan Dompet Digital

Cara Memanfaatkan Bunga Tinggi Tabungan Dompet Digital

MOMSMONEY.ID - Tabungan bukan lagi soal jangka panjang semata, bahkan dana harian pun kini bisa produktif. Salah satunya, dengan memanfaatkan fitur tabungan pada dompet digital seperti OVO Nabung.

Di tengah literasi keuangan dan gaya hidup digital yang meningkat, semakin banyak masyarakat yang mencari alternatif tabungan dengan bunga kompetitif tapi tetap fleksibel. Salah satu yang kini mencuri perhatian adalah OVO Nabung yang menawarkan bunga hingga 5% per tahun.

Dengan keunggulan, seperti tanpa saldo minimum dan pencairan dana kapan saja, layanan ini menyasar generasi muda yang menginginkan kemudahan dan imbal hasil yang lebih menarik dari sekadar menyimpan uang di rekening bank biasa.

Dibandingkan dengan layanan dompet digital lainnya, penawaran tabungan OVO ini tergolong cukup agresif. Beberapa bank digital yang terhubung ke platform seperti dompet digital, paling hanya menawarkan bunga hingga 3%–4% per tahun.

Bunga 5% per tahun memang terasa tinggi di tengah tren suku bunga simpanan yang cenderung datar di level konservatif.

Melvin Mumpuni, Perencana Keuangan Finansialku, menyebutkan, penawaran ini cukup menarik dari sisi return bersih. Apalagi, tidak ada saldo minimum dan menawarkan fleksibilitas tarik dana kapan saja.

Baca Juga: Cara Mencapai Target Tabungan Keluarga di 2025 dengan Strategi Realistis dan Terarah

"Ini mirip dengan rekening tabungan bank digital, tetapi dengan return yang sangat menarik untuk ukuran simpanan harian," ungkap Melvin.

Bahkan, sekalipun kena pajak bunga sebesar 20%, penabung tetap mendekap bunga bersih sekitar 4% per tahun. Menurut Melvin, ini angka yang kompetitif bahkan dibanding reksadana pasar uang.

"(Return) reksadana pasar uang saat ini di kisaran 3,5%–4,5% per tahun," katanya.

Namun, di balik angka menarik tersebut, ada regulasi ketat yang menjadi rambu penting bagi industri keuangan digital.

Yanti, Executive Director Indonesian Personal Finance Association (IPFA), menegaskan, pentingnya pemahaman masyarakat terhadap batasan yang telah diatur oleh otoritas.

"Sistem perbankan, salah satu industri yang regulasinya sangat ketat," ujarnya

Meski bunganya terbilang tinggi, Yanti meyakini, tentu ini sudah mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Pengeluaran Naik, Masyarakat Atur Kembali Tabungan dan Utang

Pasalnya, suku bunga simpanan tidak bisa ditetapkan sembarangan, karena ada sistem pencegahan risiko yang mengacu pada risk appetite masing-masing lembaga serta ketentuan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Nasabah memang harus mencermati (ketentuan ini). Akan tetapi, kalau memang suku bunga yang ditawarkan masih sepanjang koridor yang ditetapkan, kita harus mendorong anak muda bisa memiliki habit menabung," ucapnya.

Ya, lewat OVO Nabung, OVO bersama Superbank memang menargetkan menarik anak muda untuk lebih sadar menempatkan uangnya alias menabung di tengah banyaknya kaum muda yang menghamburkan uang akhir-akhir ini.

Melvin pun meyakini, anak muda yang memang cocok dengan produk seperti OVO Nabung.

"OVO Nabung cocok karena pengguna OVO lebih banyak anak muda," ungkap dia.

Parkir dana

Melvin juga menyebutkan, OVO Nabung bisa menjadi solusi praktis untuk "memarkir" dana belanja sementara waktu. "Daripada uang belanja harian atau mingguan Anda nganggur di rekening biasa tanpa bunga, kan, lebih baik ditempatkan di OVO Nabung," katanya.

Baca Juga: Cara Simpan Mata Uang Asing di Tabungan Valas yang Aman dan Untung

Ia pun menyarankan, agar dana belanja mingguan atau bulanan ditempatkan lebih dulu di fitur tabungan yang ada pada dompet digital. Sebab, selain tetap bisa digunakan kapan saja untuk pembayaran melalui dompet digital, uang tersebut juga tetap "bekerja" menghasilkan bunga setiap hari.

Konsepnya sederhana, ketika Anda tetap menjalankan aktivitas harian, seperti transaksi belanja dan transportasi, dengan dompet digital, di saat yang sama saldo Anda tidak diam begitu saja.

Dengan bunga harian yang otomatis dikalkulasi dan tanpa batasan saldo minimum, ini memberi keleluasaan tanpa mengubah kebiasaan finansial secara drastis.

"Ini mirip seperti mengelola dana jangka pendek, tapi dengan potensi bunga jauh lebih baik dibandingkan dengan rekening biasa," ujar Melvin.

Di tengah kondisi ekonomi yang menuntut kecermatan dalam mengelola keuangan, pendekatan seperti ini bisa menjadi langkah kecil tapi berdampak besar.

Menempatkan dana belanja harian di tabungan dompet digital bukan hanya soal efisiensi, melainkan juga bagian dari membangun kebiasaan keuangan yang cerdas, di mana setiap dana, sekecil apa pun, tetap punya nilai tambah.

Selanjutnya: Cara Download Video X Tanpa Berlangganan Bisa Lewat HP dan Laptop, Ini Triknya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News