Cara Kerja Makin Fleksibel, Virtual Office Jadi Tren Baru Pelaku Usaha

Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

MOMSMONEY.ID - Biaya sewa kantor yang terus naik dan kondisi ekonomi yang menantang membuat banyak UMKM mulai beralih ke virtual office.

Konsep ini memberi alamat bisnis resmi dan layanan administrasi tanpa harus menyewa ruang fisik, sehingga pengeluaran operasional bisa ditekan.

Selain lebih hemat, fleksibilitas jadi daya tarik utama. Tim tetap bisa bekerja dari mana saja, sementara bisnis tetap terlihat profesional di mata klien.

Pergeseran pola kerja digital juga ikut mempercepat tren ini, karena perusahaan kini lebih fokus pada efisiensi dan produktivitas ketimbang simbol kantor besar.

Riset Global Workplace Analytics bahkan memperkirakan perusahaan dapat menghemat hingga US$11.000 per karyawan per tahun lewat pola kerja jarak jauh sebagian waktu.

Angka ini memperkuat alasan UMKM dan startup memanfaatkan virtual office sebagai strategi adaptif.

Kenaikan minat tersebut juga dirasakan penyedia layanan.

“Virtual office menjadi alternatif logis ketika perusahaan harus tetap beroperasi dengan struktur biaya lebih ramping,” ujar Debby Rahmi Isnaeni, Chief Operating Officer Infiniti.

Menurutnya, pelaku usaha kini lebih sadar bahwa efisiensi adalah pengelolaan sumber daya secara cerdas, bukan sekadar pemotongan biaya.

Infiniti saat ini memiliki enam kantor di Jakarta, termasuk di area bisnis SCBD.

Layanan administratif, legal, hingga keuangan disediakan dalam satu sistem terpadu.

“Kami ingin membantu bisnis tetap fokus pada hal yang paling penting, yaitu penjualan dan pengembangan usaha,” tambah Debby.

Dengan harga mulai Rp2,3 juta per tahun dan fasilitas bebas meeting di seluruh cabang, virtual office dari Infiniti menjadi opsi yang banyak dipilih UMKM untuk menjaga operasional tetap efisien di tengah biaya yang terus naik.