MOMSMONEY.ID - Human Initiative meluncurkan program Decent Work and Settlement for Refugee Assistance Program (DREAM), sebuah inisiatif untuk membantu pengungsi mencapai kemandirian ekonomi melalui pelatihan keterampilan dan peluang kerja.
Program yang didukung oleh Citi Foundation ini bertujuan untuk memberdayakan 220 pengungsi dengan fokus pada orang dewasa, memberikan mereka akses pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di negara penempatan mereka.
Tomy Hendrajati, Presiden Human Initiative, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pengungsi.
"Program DREAM adalah bentuk konkret kolaborasi antara berbagai pihak untuk memberikan kesempatan bagi pengungsi, tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk hidup lebih bermartabat melalui pelatihan keterampilan dan bantuan perumahan," ujarnya dalam siaran pers Rabu (18/12).
Puni Ayu Anjungsari, Director & Country Head of Public Affairs Citi Indonesia, menambahkan, pihaknya bangga dapat berkontribusi langsung dalam mendukung pemberdayaan pengungsi dengan program peningkatan keterampilan ini.
"Semoga ini dapat menciptakan kesempatan ekonomi yang lebih merata dan membantu mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif," ungkapnya.
Baca Juga: Kalimantan Timur Gelar Vaksinasi Dengue, Inisiatif Publik Pertama di Indonesia
Nelwan Harahap, Direktur Fasilitasi Korban dan Pengungsi Kedeputian Kedaruratan BNPB, menyampaikan dukungannya terhadap program ini, yang dinilai sebagai langkah penting dalam penanganan pengungsi secara holistik.
Selain memberi keterampilan dan dukungan perumahan, program ini mendorong pengungsi untuk menjadi individu yang produktif, yang mendukung pembangunan jangka panjang.
Mohammad Ilyas, salah satu pengungsi yang ikut serta dalam program ini, menyatakan, program ini memberi harapan baru. "Saya tidak hanya ingin bertahan, tapi juga bekerja, belajar, dan menjadi bagian dari komunitas yang lebih luas," katanya.
Program DREAM bertujuan tidak hanya untuk memberikan bantuan dasar kepada pengungsi, tetapi juga untuk membantu mereka menjadi lebih mandiri melalui keterampilan yang dapat digunakan di negara penempatan mereka.
Dengan melibatkan 35 pengungsi dalam acara peluncuran, program ini diharapkan dapat menginspirasi komunitas lokal dan mitra strategis untuk mendukung pengungsi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif.
Selanjutnya: Cek 6 Tanda Anda dan Pasangan Sama-Sama Siap Menikah di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News