MOMSMONEY.ID - Buat yang mau buka usaha makanan berbasis nabati, menurut riset SkyQuest, pasar makanan berbasis nabati global akan melampaui nilai US$ 34,24 miliar pada 2028.
Pendorongnya adalah kesadaran konsumen yang meningkat mengenai penderitaan dan kesejahteraan hewan dalam industri peternakan.
Dengan nilai pasar US$ 15,6 miliar pada 2021, prediksi peningkatan di 2028 ditandai dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 9,3%.
"Pasar makanan berbasis nabati atau vegan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir," kata Among Prakosa, Manajer Kebijakan Pangan Indonesia di Act for Farmed Animals, dalam keterangan tertulis Kamis (2/2).
Baca Juga: Hati-Hati Berinvestasi pada Rumah Mewah, Kenapa?
"Karena, semakin banyak konsumen yang beralih ke opsi makanan nabati yang didorong oleh berbagai faktor, termasuk di antaranya mengenai kekhawatiran akan kesehatan, lingkungan, dan kesejahteraan hewan," ujar dia.
Sehingga, menarik untuk melihat berbagai produk dan inovasi baru yang memudahkan orang untuk mengadopsi gaya hidup vegan.
Informasi saja, Act for Farmed Animals adalah koalisi LSM perlindungan hewan yang terdiri dari Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.
Karena sebagian besar populasi di Bumi tidak toleran terhadap laktosa, maka alternatif susu nabati merupakan faktor kuat dari pertumbuhan ini. Segmen ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 10,4% pada 2028.
"Produk susu nabati menawarkan pilihan yang rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, dan yang paling penting, bebas dari kekejaman. Selain itu, susu sapi memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih tinggi daripada alternatif nabati," jelas Among.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Bicara ke Anak Cari Uang Itu Susah, Simak Alasannya
Di Indonesia saja, pasar makanan dan minuman berbasis nabati diproyeksi tumbuh sebesar 7,2% di antara tahun 2022 dan 2027.
Selain kepedulian terhadap hewan yang digunakan dalam industri peternakan, AFFA melalui 21 Hari Vegan menawarkan tantangan vegan gratis di Indonesia untuk membantu orang yang ingin mengadopsi pola makan nabati.
"Tantangan 21 hari vegan telah menjadi cara populer bagi individu untuk menikmati dan mendapatkan manfaat dari pola makan berbasis nabati," ungkap Among.
Selama waktu yang ditentukan, peserta mendapatkan saran dari ahli gizi profesional dan didorong untuk menjelajahi berbagai makanan berbasis nabati, serta mengeksplorasi resep baru dan lezat.
"Setelah menjalani tantangan tersebut sebagian besar peserta merasa jauh lebih mudah dan menyenangkan untuk beralih daripada yang mereka duga," sebut Among.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News