InvesYuk

​Bitcoin Tembus All Time High, Ini Pemicu Pasar Kripto Terus Menguat

​Bitcoin Tembus All Time High, Ini Pemicu Pasar Kripto Terus Menguat

MOMSMONEY.ID - Harga Bitcoin hari ini kembali mengukir rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high (ATH), memperbarui rekor yang ditorehkan sesi sebelumnya.

Berdasarkan Coinmarketcap, Jumat (23/5) dini hari, Bitcoin mencapai puncak baru di US$ 111.970, setelah pada sesi kemarin untuk pertama kalinya menembus all time high.

Meskipun pada Jumat sore, harga Bitcoin agak melandai ke kisaran US$ 111.190, namun, tahun ini berjalan, kinerja raja aset kripto sudah naik sekitar 19%.

Bitcoin konsisten diperdagangkan di atas US$ 100.000 sejak 8 Mei 2025. Kripto pemegang kapitalisasi pasar terbesar ini bangkit dair keterpurukannya, di mana April lalu sempat terpental ke level US$ 76.000.

Chairman Indodax Oscar Darmawan, menjelaskan, ada beberapa katalis yang mendorong penguatan harga Bitcoin. Salah satunya, pergerakan yang stabil di atas US$ 100.000 sejak * Mei lalu, menjadi faktor psikologis penting bagi investor, sehingga pasar kripto terus menguat.

Baca Juga: Simak Tren Utama Pasar Kripto di 2025, Ada Bitcoin hingga Token RWA

Terlebih lagi, sentimen di pasar mulai membaik. Tercermin dari Indeks Fear & Greed yang bergerak naik ke 76 atawa level Greed pada Jumat (23/5). Oscar bilang, pasar yang mulai pulih dari fase Fear bulan lalu juga menjadi pendorong penguatan pasar kripto.

Kekhawatiran pasar mereda karena kondisi geopolitik membaik. Pengumuman jeda 90 hari atas sebagian besar tarif impor antara Amerika Serikat dan Tiongkok, turut menurunkan tensi geopolitik, dan memicu harapan akan meredanya perang dagang.

"Hal itu memberikan ruang lebih luas bagi investor untuk masuk ke pasar yang cenderung berisiko, termasuk aset kripto," tuturnya, Rabu (21/5).

Di samping itu, Oscar bilang, arus masuk dari institusi melalui instrumen seperti ETF Bitcoin spot terus bertambah.

Baca Juga: Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi Baru, Analis Prediksi Kenaikan Hingga US$320.000

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel DuitPintar, Christopher Tahir, juga menyebut, aliran masuk dana ke ETF Bitcoin Spot dan adopsi institusi menjadi pendorong utama kuatnya pasar.

“Misalnya Strategy, yang baru saja kembali membeli tambahan Bitcoin di sekitar US$ 103.000,” bebernya, Rabu (21/5).

Ke depan, Christopher memprediksi BTC masih berpotensi naik hingga mencapai kisaran US$ 120.000 sampai US$ 130.000.

Prospek tersebut, menurutnya, terutama dengan adanya negara yang berniat mengajukan proposal untuk menjadikan Bitcoin sebagai cadangan strategis nasional. Ini mengurangi ketergantungan pada dollar AS.  

Apalagi, jika The Federal Reserves benar-benar mulai memangkas suku bunga, maka aliran likuiditas berpotensi kembali masuk ke pasar kripto.

Selanjutnya: Isu Merger Grab-GoTo Memantik Kekhawatiran, Startup Lokal Makin Pesimistis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News