MOMSMONEY.ID - Normalnya, kucing akan buang air besar kira-kira setiap 24-36 jam. Bila buang air besar lebih jarang di antara waktu itu, mengejan berlebih, atau tidak menghasilkan apa pun di kotak kotoran, bisa jadi kucing mengalami sembelit.
Pada kasus sembelit ringan pada kucing, umumnya dapat diatasi secara mandiri di rumah. Namun, seringan apa pun sembelit yang dialaminya, harus segera di atasi untuk mengurangi risiko kerusakan permanen akibat distensi usus besar yang berkepanjangan. Dilansir dari Petmd, berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu meringankan sembelit kucing peliharaan.
Baca Juga: Kucing Juga Bisa Alami Sembelit, Ketahui Penyebabnya di Sini!
Meningkatkan Konsumsi Air
Dehidrasi adalah penyebab utama sembelit pada kucing. Oleh karena itu, meningkatkan konsumsi air dapat membantu mengatasinya. Bila kucing sulit untuk didorong minum air, Anda dapat memberi mereka makanan basah. Ini secara otomatis akan meningkatkan asupan air mereka dan secara signifikan dapat mengurangi risiko sembelit.
Mencoba Diet Baru
Alergi makanan pada kucing dapat menyebabkan radang usus, diare, dan mungkin sembelit. Mengubah protein makanan kucing (ayam, domba, dll) dapat mengurangi peradangan dan memungkinkan usus bergerak lebih normal, sehingga dapat mengurangi sembelit. Anda juga dapat mengubah diet tinggi serat dalam maknaan kaleng (yang menyediakan lebih banyak air) atau menambahkan serat ke makanan kucing Anda dengan labu kalengan atau sereal dedak.
Membantu Kucing Mempertahankan Berat Badan yang Sehat
Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan peradangan usus yang membuat proses pencernaan melambat di usus. Terlalu banyak air yang diserap dari tinja, menyebabkan sembelit. Kasus lainnya, terlalu banyak lemak di perut secara fisik dapat menghambat pergerakan tinja. Maka, sangat penting untuk menjaga kucing berada di berat badan yang sehat. Anda dapat membantunya dengan meningkatkan aktivitas olahraga, seperti bermain, mengajak jalan-jalan, dan memberikan menu makanan yang sehat rendah lemak. Dengan begitu, sembelit dapat diatasi.
Minimalkan Stres dan Kecemasan pada Kucing
Kucing juga dapat mengalami stres. Stres pada kucing dapat terjadi karena berbagai hal, seperti lingkungan baru, kebisingan, tekanan hewan lain, dan sebagainya. Stres dapat menyebabkan terganggunya kesehatan kucing, salah satunya masalah sembelit. Cara meredakan stres kucing dapat menggunakan hal-hal seperti diffuser feromon, suplemen, dan obat-obatan. Konsultasikan hal ini dengan dokter hewan Anda.
Baca Juga: Selain Tak Bermanfaat, 6 Jenis Makanan Ini Juga Beracun untuk Hamster
Mencoba Serat atau Probiotik
Probiotik merupakan bakteri baik yang membantu menyehatkan usus. Usus yang sehat akan menggerakan feses secara normal dan menjaga feses tetap lunak, sehingga dapat mencegah sembelit. Selain itu, Anda juga perlu meningkatkan asupan serat. Serat memberi makan bakteri baik dan membantu mendorong pergerakan normal di usus. Ini juga dapat membantu menjaga lebih banyak air di usus yang mampu mengobati sembelit.
Menambah Kotak Kotoran
Kucing terkadang menjadi sangat pemilih tentang kotak kotorannya. Mereka mungkin tidak menyukai lokasi kotak pasir atau bahkan jenis kotak atau pasirnya. Anda mungkin juga dapat menambahkan kotak kotoran lain karena kucing tidak menyukai kotak kotoran yang sudah digunakan ketika Anda belum sempat membersihkannya. Terutama bila Anda memiliki beberapa kucing di rumah, Anda pasti membutuhkan lebih dari dua kotak kotoran.
Kapan Harus Menghubungi Dokter Hewan?
Bila Anda telah mengatasi masalah sembelit pada kucing dan tidak membaik, atau masalah sembelit sudah terjadi lebih dari 48-72 jam sejak kucing buang air besar, Anda perlu segera menghubungi dokter hewan untuk meminta bantuan. Dokter hewan mungkin dapat mendiagnosis penyebab sembelit kucing Anda dengan melakukan berbagai tes, seperti pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, serta kebiasaan makannya. Dilansir dari Pawlicy, dokter hewan mungkin juga perlu menjalankan beberapa tes diagnostik, seperti:
- Tes darah : untuk memeriksa gula darah, kadar protein, fungsi hati dan ginjal, keseimbangan garam, serta hitung darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel darah merah dan putih.
- Tes urin : untuk meliha seberapa baik ginjal bekerja.
- Ultrasonografi perut atau rontgen : untuk mengecek kanker.
- Nilai tiroid : untuk sembelit pada kucing senior berusia di atas 8 tahun.
- Endoskopi : untuk melihat bagian dalam usus besar kucing dan/atau kolonoskopi untuk mengambil biopsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News