MOMSMONEY.ID - PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) mencatat pertumbuhan Aset Under Management (AUM) sebesar 7,33% pada Mei 2025 dibandingkan bulan sebelumnya atau mencapai Rp 28,84 triliun.
Baca Juga: Bisnis Laku Pandai BSI Catat Volume Transaksi Rp 33,33 triliun hingga Mei 2025
Investment Specialist Sucor AM, Bryan Soetopo mengungkapkan faktor pendorong peningkatan AUM pihaknya hingga Mei 2025 ini adalah dua kelas aset yang mendapatkan perhatian lebih selama tahun 2025 berjalan, yaitu pendapatan tetap dan pasar uang.
“Terdapat peningkatan minat investor terhadap reksadana pendapatan tetap dan pasar uang, karena mereka cenderung memilih instrumen yang lebih stabil (safe-haven) dan menghindari volatilitas tinggi dalam portofolio mereka,” tutur Bryan kepada Kontan, Rabu (4/6).
Ia memaparkan, per 28 Mei 2025, AUM untuk reksadana pendapatan tetap tercatat sebesar Rp 7,18 triliun, naik 29,6% dari posisi awal tahun, Rp 5,54 triliun.
“Sementara itu, AUM untuk reksadana pasar uang melonjak hingga Rp 10,69 triliun pada akhir Mei 2025, dari sebelumnya Rp 6,65 triliun di awal tahun. Meningkat sebesar 60,75%,” tambah Bryan.
Baca Juga: Transaksi Derivatif Kripto Capai Rp 24,95 Triliun Hingga Mei 2025
Lebih lanjut, Sucor AM telah memperluas jaringan distribusi dengan menambah mitra Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD), baik dari kalangan perbankan maupun non-bank.
Bryan bilang, mitra distribusi yang sudah ada turut mencatat peningkatan aktivitas subscription, yang secara langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan AUM pihaknya sepanjang tahun ini.
Adapun IHSG pada April-Mei memang rebound sebesar 10,22%, setelah sempat tumbang di awal April. Dengan itu, sebagian produk reksadana saham pun sudah mencetak return positif periode Januari-Mei 2025.
Bryan mengatakan, pihaknya berharap IHSG dapat terus berkinerja positif sepanjang sisa tahun 2025. Apalagi, sebelum dan bahkan sesudah pengumuman tarif timbal balik (resiprokal) dari Donald Trump di minggu ke-2 April, indeks saham Indonesia menunjukkan kapabilitas defensif dan ketahanan yang patut diperhatikan.
“Dari 8 April hingga awal Mei, IHSG mencatat rebound terkuat di antara saham-saham regional, didorong oleh saham-saham berkapitalisasi besar khususnya yang terdapat di indeks LQ45,” imbuh Bryan.
Baca Juga: Pasarkan Reksadana, Sucor AM Gandeng Bank Ina Milik Grup Salim
Selanjutnya: Berani Pasang Wallpaper di Dapur? Ini Kata Desainer Interior
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News