Bugar

Apakah Boleh Konsumsi Sukun saat Asam Urat Tinggi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Apakah Boleh Konsumsi Sukun saat Asam Urat Tinggi? Ini Penjelasan Lengkapnya

MOMSMONEY.ID - Konsumsi sukun saat asam urat tinggi masih diperbolehkan asal dalam batas yang wajar. Rasa manis alami dan teksturnya yang empuk membuat sukun jadi makanan favorit banyak orang. 

Asam urat tinggi biasanya disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di persendian. Kondisi ini bisa dipicu oleh makanan tinggi purin seperti jeroan, seafood, dan daging merah. 

Sukun ternyata tergolong makanan rendah purin yang tidak meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Namun yang perlu diperhatikan bukan hanya kandungan purin, tetapi juga cara pengolahannya. 

Baca Juga: Gejala Asam Urat & Rematik Sering Mirip, Cek Perbedaannya Biar Tidak Salah Obat!

Sukun yang digoreng dengan minyak berulang bisa menimbulkan peradangan pada sendi. Bersumber dari Verywellfit, ini dia informasi mengenai konsumsi suku saat asam urat tinggi:

Konsumsi sukun saat asam urat tinggi, aman tidak?

Sukun (artocarpus altilis) termasuk dalam keluarga buah tropis yang kaya karbohidrat kompleks. Dalam 100 gram sukun, terdapat sekitar 27 gram karbohidrat, 1 gram protein, sedikit lemak, vitamin C, kalium dan magnesium. 

Sukun juga mengandung serat alami yang bagus untuk pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sukun termasuk dalam kategori makanan rendah purin, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita asam urat selama tidak berlebihan.

Konsumsi sukun dalam jumlah wajar tidak akan langsung memicu lonjakan asam urat. Justru kandungan serat dan vitaminnya bisa membantu menjaga metabolisme tubuh agar tetap seimbang. 

Hindari konsumsi dalam bentuk olahan yang digoreng dengan banyak minyak karena bisa memperburuk kondisi asam urat. Lemak jenuh dari gorengan bisa mengganggu metabolisme asam urat dan memicu peradangan. 

Jadi, kalau ingin makan sukun sebaiknya pilih metode pengolahan yang lebih sehat seperti dikukus dan direbus.

Tips konsumsi sukun untuk penderita asam urat

1. Pilih cara pengolahan yang sehat

Mengonsumsi sukun bagi penderita asam urat adalah hindari metode pengolahan dengan cara menggoreng dalam minyak berulang kali. Sukun goreng memang enak, tapi kandungan lemak jenuh dari minyak bisa memperparah inflamasi dan menghambat pembuangan asam urat. 

Rebus, kukus, atau panggang sukun dengan sedikit minyak zaitun atau tanpa minyak sama sekali.

2. Batasi porsi dan frekuensi

Meskipun rendah purin, sukun tetap mengandung karbohidrat yang bila dikonsumsi berlebihan bisa mempengaruhi metabolisme tubuh. Penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi sukun secukupnya, misalnya 1-2 potong kecil sebagai pengganti nasi dalam sekali makan. 

Jangan jadikan sukun sebagai camilan harian tanpa kontrol. Ingat, semua yang berlebihan bisa berdampak negatif.

3. Konsumsi dengan makanan rendah purin lainnya

Untuk hasil yang optimal, padukan sukun dengan makanan rendah purin lainnya. Misalnya dengan sayur bayam, tumis buncis, atau tumis wortel.

Bisa juga ditambahkan protein sehat dari tahu, tempe, atau telur rebus. Kombinasi ini akan membantu menjaga keseimbangan nutrisi dan meminimalkan risiko lonjakan asam urat.

Baca Juga: Hindari Penyebab Asam Urat Tinggi di Kaki, Bengkak dan Nyeri Pasti Bisa Sembuh

4. Minum air putih yang cukup

Tips konsumsi sukun untuk penderita asam urat berikutnya adalah minum air putih minimal 2 liter sehari. Air membantu melarutkan dan membuang kelebihan asam urat dari tubuh melalui urin. 

Setiap kali Anda mengonsumsi sukun atau makanan lain, pastikan Anda tetap terhidrasi agar ginjal bisa bekerja optimal.

5. Hindari menambahkan gula berlebih

Kadang sukun diolah menjadi makanan manis seperti keripik sukun karamel atau sukun bakar dengan topping keju dan susu kental manis. Untuk penderita asam urat, hindari tambahan gula dan lemak berlebih karena bisa menghambat metabolisme purin. 

6. Cek reaksi tubuh setelah konsumsi

Setiap orang punya respons tubuh yang berbeda terhadap makanan. Setelah mengonsumsi sukun, perhatikan apakah muncul gejala nyeri sendi, bengkak, atau pegal. 

Kalau Anda merasakannya, sebaiknya hentikan konsumsi dan konsultasikan ke dokter. Jika tidak ada reaksi negatif, berarti tubuh Anda cukup toleran terhadap sukun.

Itulah informasi menarik tentang konsumsi suku saat asam urat tinggi yang dinilai cukup aman.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Hari Ini Banten: Tangsel, Serang, Cilegon, Lebak serta Wilayah Lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News