MOMSMONEY.ID - Tren desain dapur terus berubah, termasuk pilihan bahan yang digunakan untuk finishing. Berikut adalah alasan mengapa para desainer masa kini kurang memilih pelapis kuningan.
Tahun 2025 menunjukkan perubahan tren material dapur, di mana kuningan yang sebelumnya banyak dipilih mulai dianggap tidak relevan lagi.
Melansir Good House Keeping, saat ini para ahli desain interior menyarankan bahan pelapis yang lebih modern dan elegan agar dapur Anda memiliki tampilan yang segar dan bertahan lama.
Kuningan di dapur: Tren sentuhan akhir yang mulai ketinggalan zaman
Kuningan telah lama menjadi favorit sebagai sentuhan akhir dapur, terutama pada perangkat keras lemari dan perlengkapan kamar mandi.
Warna kuningan memang mampu memberikan kehangatan sekaligus nuansa mewah yang sulit ditandingi. Namun, para pakar desain kini menyebut bahwa penggunaan kuningan mengkilap sebagai pelapis dapur mulai dianggap berlebihan dan tidak lagi sesuai dengan tren modern.
Baca Juga: Inspirasi Desain Ruang Tamu Modern untuk Rumah yang Nyaman dan Berkarakter di 2025
Menurut beberapa desainer, tren kuningan yang dulu menjadi pilihan utama sekarang sudah mencapai titik jenuh.
Mereka menyebutkan bahwa sentuhan akhir kuningan yang mengkilap bisa membuat dapur terasa ketinggalan zaman, terutama bila dibandingkan dengan pilihan yang lebih halus dan modern.
Hal ini membuat kuningan perlahan digantikan oleh pelapis lain yang lebih sesuai dengan gaya desain saat ini.
Alternatif sentuhan akhir dapur yang lebih modern dan abadi
Sebagai pengganti kuningan, banyak desainer merekomendasikan pelapis dengan warna dan tekstur yang lebih lembut dan tahan lama.
Pilihan seperti kuningan tua, timah antik, serta logam hitam matte kini semakin populer karena tampilannya yang lebih halus dan mudah dipadukan dengan berbagai gaya dapur.
Sentuhan akhir ini memberikan nuansa elegan dan berlapis tanpa terkesan berlebihan.
Selain itu, nikel yang disikat dan perunggu antik juga banyak diminati untuk dapur modern. Warna-warna ini menghadirkan karakter yang kaya dan kesan lebih membumi, cocok dipadukan dengan bahan alami seperti kayu dan batu.
Kombinasi logam campuran dalam satu ruang semakin digemari karena memberikan kedalaman visual dan membuat dapur terasa lebih personal dan abadi.
Baca Juga: Desain Kamar Tidur Tradisional: Perpaduan Klasik dan Modern untuk Rumah Idaman
Sentuhan akhir dapur dan tren keberlanjutan yang semakin diperhatikan
Perubahan tren sentuhan akhir dapur juga dipengaruhi oleh kesadaran terhadap keberlanjutan dan material yang lebih bertanggung jawab.
Desainer kini lebih memilih material yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai lebih dalam hal keberlanjutan.
Warna dan tekstur yang lebih natural, tanpa kilau berlebihan, menjadi fokus utama dalam menciptakan dapur yang elegan namun tetap hangat.
Pilihan pelapis seperti logam hitam lembut atau besi tua dipilih karena dapat menambah kedalaman tanpa membuat ruangan tampak berat.
Selain itu, pelapis seperti nikel antik dan timah yang sudah agak pudar juga memberikan sentuhan halus yang memengaruhi keseluruhan suasana dapur tanpa terlalu mencolok.
Baca Juga: Tips Memilih Lemari Dapur Minimalis Fungsional untuk Rumah Modern Anda
Tren ini menandai pergeseran dari sekadar gaya mengikuti tren menuju penciptaan ruang yang berkarakter dan berkelanjutan.
Sentuhan akhir dapur memang sangat mempengaruhi nuansa dan gaya ruangan, dan tren 2025 menunjukkan bahwa kuningan mulai ditinggalkan demi alternatif yang lebih modern dan abadi.
Pilihan pelapis seperti kuningan tua, timah antik, logam hitam matte, dan nikel yang disikat menjadi favorit baru para desainer untuk memberikan dapur kesan segar, hangat, dan berkelas.
Dengan memperhatikan tren sentuhan akhir dapur ini, Anda bisa menciptakan ruang memasak yang tidak hanya estetis tapi juga relevan sepanjang waktu.
Selanjutnya: Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News