HOME, Keluarga

6 Metode Pengaplikasian Pestisida di Lahan Pertanian

6 Metode Pengaplikasian Pestisida di Lahan Pertanian

MOMSMONEY.ID - Pestisida merupakan istilah umum untuk bahan kimia yang digunakan untuk membunuh, membatasi, dan mencegah populasi atau pertumbuhan serangga atau tanaman yang dianggap sebagai hama.

Ada banyak jenis pestisida yang digunakan ke tanaman untuk mengatasi berbagai macam hama. Anda dapat menyesuaikan jenis pestisida ini sesuai dengan sasaran Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Selain jenis-jenis pestisida yang beragam, ada juga berbagai macam bentuk formulasi pestida. Seluruhnya dibagi menjadi dua golongan, yakni padat dan cair.

Karena perbedaan bentuk masing-masing jenisnya, pestisida membutuhkan metode pengaplikasian yang berbeda juga agar tepat sasaran.

Nah, dilansir dari Belajartani.com, berikut 6 macam metode pengaplikasian pestisida.

Baca Juga: Ini 7 Jenis Pestisida Menurut Organisme Sasarannya

Cara Penaburan (Broadcasting)

Pengaplikasian dengan cara menaburkan biasanya dilakukan untuk mengatasi hama penyakit yang ada di dalam tanah atau di dalam jaringan tanaman.

Cara ini digunakan untuk jenis pestisida berbentuk butiran atau granul. Metode penaburan dapat dilakukan di lahan sawah atau lahan kering.

Cara Penyemprotan (Spraying)

Pengaplikasian dengan cara penyemprotan adalah cara yang paling umum dilakukan oleh petani. Karena dilakukan dengan cara disemprot, maka Anda perlu menggunakan alat untuk mengaplikasiannya (sprayer).

Cara ini dinilai lebih efektif karena dapat menyebarkan pestisida dengan merata di seluruh lahan pertanian dan tidak boros. Karena dilakukan dengan cara penyemprotan, jenis pestisida berbentuk cairan atau yang bisa larut dalam air.    

Cara Penghembusan (Dusting)

Cara penghembusan dilakukan dengan menghembuskan pestisida yang berbentuk bubuk. Cara ini masih asing dilakukan oleh petani di Indonesia karena biasanya dilakukan oleh negara-negara tertentu dengan lahan pertanian yang cukup luas.

Cara ini biasanya dilakukan dengan menyebarkan pestisida menggunakan pesawat khusus penghembus pestisida di atas lahan pertanian. Meski merata, tetapi kekurangannya sangat rentan tertiup angin dan dikhawatirkan berhembus ke pemukiman penduduk yang dekat dengan lahan.

Baca Juga: Gunakan 5 Bahan Alami Ini untuk Pestisida Organik Ramah Lingkungan

Cara Pengumpanan (Baiting)

Cara pengumpanan dilakukan dengan cara mencampur pestisida dengan makanan atau bahan-bahan tertentu yang disukai OPT. Misalnya, hama tikus diumpan dengan beras yang sudah diracuni.

Cara ini biasanya digunakan untuk memancing OPT yang besar, seperti tikus, babi hutan, lalat buah, dan kelelawar. Contoh racunnya seperti Borrat, Ractikus, Petrokum, dan sebagainya.

Cara Fumigasi (Fumigation)

Cara fumigasi dilakukan dengan cara pemberian gas beracun untuk pengendalian hama gudang dan nematoda di dalam tanah. Pertama-tama, Anda perlu menutup tanaman yang akan difumigasi dengan plastik atau bahan lain yang kedap udara. Lalu, di dalamnya dimasukkan ampul yang berisi gas beracun yang telah dibuka. Plastik ini dapat dibuka setelah proses fumigasi selesai.

Cara Pengasapan (Fogging)

Ini mungkin terdengar mirip dengan fumigasi, tetapi sebenarnya berbeda. Aplikasi dengan pengasapan dilakukan dengan cara mencampur pestisida dengan minyak tanah atau solar untuk menghasilkan asap.

Cara ini biasanya digunakan untuk di dalam gudang. Meski dinilai efektif dan tidak meninggalkan residu, metode pengasapan berisiko beracun bagi kesehatan manusia yang menghirup asapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News