M O M S M O N E Y I D
Pendidikan

5 Tren Pembiayaan Berkelanjutan, Fondasi Ekonomi di Masa Mendatang

5 Tren Pembiayaan Berkelanjutan, Fondasi Ekonomi di Masa Mendatang
Reporter: Nina Dwiantika  |  Editor: Nina Dwiantika


MOMSMONEY.ID – Isu keberlanjutan tengah menjadi fokus perusahaan keuangan untuk kehidupan di masa mendatang. Di seluruh dunia, Pemerintah dan investor sedang meninjau kembali makna kemajuan, menjadikan keberlanjutan sebagai inti dari pertumbuhan masa depan. Dari energi bersih hingga konservasi laut, gagasan ekonomi hijau (green economy) dan ekonomi biru (blue economy) kini muncul sebagai fondasi baru dalam merancang masa depan yang lebih inklusif dan tangguh.

Transformasi ini menuntut sistem keuangan untuk beradaptasi dengan cepat. Pembiayaan berkelanjutan kini tidak hanya tentang menyalurkan dana ke proyek hijau, tetapi juga tentang mendukung sektor-sektor yang sedang bertransisi menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan sosial.

Chief Sustainability Officer DBS Bank, Helge Muenkel mengatakan, kita perlu segera bertindak menghadapi krisis alam. Dampak finansial dari krisis ini sudah terasa, mulai dari terganggunya rantai pasok hingga menurunnya hasil pertanian. Bagi sektor-sektor yang bergantung pada sumber daya alam seperti pangan, pertanian, dan pertambangan, hal ini bukan lagi risiko masa depan, melainkan realitas keuangan saat ini. Oleh karena itu, pembiayaan berkelanjutan bukan lagi sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk menjaga ketahanan bisnis jangka panjang dan stabilitas ekonomi.

Di tengah tantangan geopolitik, volatilitas pasar, serta kebutuhan akan keadilan sosial, Helge melihat munculnya lima tren yang membentuk masa depan pembiayaan berkelanjutan sebagai berikut :

1. Mendefinisikan Ulang Pembiayaan Melalui Inovasi untuk Mendorong Transformasi Iklim

Jalur menuju net zero tidak hanya membutuhkan teknologi baru, tetapi juga cara berpikir baru tentang pembiayaan. Model pendanaan tradisional seringkali belum mampu memenuhi kebutuhan pendanaan besar untuk dekarbonisasi dan adaptasi. Di sinilah inovasi keuangan berperan penting dalam menciptakan mekanisme yang menghubungkan kinerja iklim dengan nilai finansial. Salah satu inovasi yang menonjol adalah sistem carbon credit, yang memungkinkan pasar untuk memberikan nilai pada pengurangan emisi, memberikan penghargaan atas kemajuan yang terukur, dan menyalurkan modal ke arah transformasi nyata di lapangan.

Melanjutkan momentum ini, pasar kini mulai menyaksikan munculnya transition credit sebagai bentuk inovasi keuangan baru yang memberikan pengakuan atas upaya nyata dan terukur dari perusahaan yang masih berada dalam proses dekarbonisasi. Meskipun belum sepenuhnya hijau, para pelaku transition credit ini telah mengambil langkah konkret dan terukur menuju keberlanjutan. 

2. Transition Finance Hubungkan Pertumbuhan dan Keberlanjutan

Transition finance merujuk pada pembiayaan yang membantu perusahaan dan perekonomian bertransisi secara bertahap menuju emisi lebih rendah dan operasi yang lebih berkelanjutan, meskipun belum sepenuhnya “hijau”. Alih-alih hanya berfokus pada proyek yang sudah ramah lingkungan, pendekatan ini mendukung upaya-upaya seperti pembaruan teknologi, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan emisi operasional.

Dalam dua tahun terakhir, istilah ini semakin mendapat perhatian di dunia keuangan global seiring dengan meningkatnya kesadaran investor dan pembuat kebijakan bahwa proses dekarbonisasi harus mencakup sektor-sektor yang sulit untuk mengurangi emisinya (hard-to-abate sectors). Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pendekatan ini dinilai sangat relevan. Perekonomian nasional masih sangat bergantung pada energi fosil, sementara kebutuhan akan pertumbuhan sosial-ekonomi tetap tinggi. Transition finance menjadi jembatan antara kebutuhan pembangunan saat ini dan komitmen menuju masa depan rendah karbon, sekaligus membuka ruang bagi inovasi dan inklusi finansial yang lebih luas.

Baca Juga: Bank Mandiri, BCA, dan Astra Otoparts Memenangkan Kehati ESG Award 2025

3. Kerja Sama Lintas Sektor Merupakan Kunci untuk Mempercepat Transisi Hijau

Transisi menuju ekonomi hijau dan biru tidak dapat dicapai oleh satu pihak saja. Helge menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah, regulator, pelaku industri, lembaga keuangan, dan masyarakat sipil untuk menghadirkan solusi yang lebih inovatif, terukur, dan berkelanjutan. Pendekatan yang melibatkan seluruh sektor ini memungkinkan pembagian risiko dan percepatan pembiayaan untuk proyek-proyek transisi yang sebelumnya sulit diakses melalui pasar konvensional.

4. Keberlanjutan Adalah Bisnis yang Baik

Salah satu pergeseran tren paling penting dalam dunia pembiayaan berkelanjutan adalah tumbuhnya keyakinan bahwa keberlanjutan kini bukan sekadar kewajiban moral, melainkan pendorong utama keberhasilan bisnis jangka panjang. Helge menegaskan bahwa perusahaan yang mengintegrasikan pertimbangan iklim dan sosial ke dalam strateginya tidak hanya melakukan hal yang baik, tetapi juga membangun organisasi yang lebih kuat dan adaptif di tengah volatilitas global.

Data dari Corporate Governance Institute menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam model bisnisnya cenderung memiliki risiko operasional yang lebih rendah, loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, serta daya tarik investasi yang lebih besar. Seiring dengan berkembangnya pasar investasi hijau, keberlanjutan kini bukan lagi sekadar isu etika, tetapi menjadi keunggulan kompetitif yang menentukan daya tahan bisnis di masa depan.

5. Melindungi Alam Berarti Melindungi Perekonomian

Laporan dari PwC global bertajuk Centre for Nature Positive Business menunjukkan bahwa lebih dari US$ 58 triliun atau sekitar 55% dari PDB global sangat bergantung pada alam, baik secara tinggi maupun sedang. Namun, temuan World Benchmarking Alliance mengungkapkan bahwa masih kurang dari 1% perusahaan di seluruh dunia benar-benar menyadari sejauh mana operasi mereka bergantung pada alam. Karena itu, melindungi alam bukan hanya sebuah keharusan lingkungan, tetapi juga kebutuhan ekonomi.

Helge yakin Indonesia memiliki potensi NBS yang sangat besar. Sebagai rumah bagi sekitar 20% hutan mangrove dunia dan salah satu keanekaragaman hayati terkaya di bumi, negara ini memiliki potensi besar untuk mengubah aset alam menjadi motor pertumbuhan berkelanjutan. Di sinilah Nature-Based Solution (NBS) berperan, seperti pendanaan untuk restorasi mangrove, rehabilitasi lahan gambut, dan proyek karbon berbasis alam. Secara ekonomi, proyek-proyek ini telah terbukti memiliki efek multiplier yang kuat. Restorasi mangrove, misalnya, tidak hanya mengurangi emisi hingga empat kali lipat per hektar dibandingkan hutan daratan, tetapi juga melindungi kawasan pesisir dari kerugian ekonomi akibat bencana alam, yang dapat mencapai miliaran dolar setiap tahun. 

Inisiatif-inisiatif ini menggambarkan arah baru bagi dunia keuangan, di mana kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk mengambil risiko menjadi kunci untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan biru. Dengan tantangan iklim yang semakin nyata, sektor keuangan berada dalam posisi strategis tidak hanya untuk mengalirkan pembiayaan tetapi juga untuk mengubah paradigma nilai: dari sekadar mengejar keuntungan menjadi menciptakan dampak jangka panjang bagi manusia dan planet.

Baca Juga: Bank Sampah Sekolah dan Aksi Bersih Sungai Jadi Langkah Wings Peduli Tekan Polusi

Selanjutnya: Jadwal Supermoon 5 dan 6 November 2025, Jarak Terdekat Bumi dan Bulan di Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait

TERBARU

Harga Emas Hari Ini Naik Ditopang Optimisme Penurunan Suku Bunga The Fed

Harga emas hari ini di pasar global naik tipis 0,2%, setelah pada sesi kemarin ditutup naik hampir 2%.

Promo Domino's Pizza Papi Duo November 2025, Ada Diskon 50% Bebas Pilih Medium Pizza

Promo Domino's Pizza Papi Duo hemat selama November 2025. Nikmati 2 Pizza hanya Rp 50.000 saja per Pizza dan bebas pilih Medium Pizza.

Nutrisi Medis Seimbang Kurangi Stunting dan Infkesi sekaligus Beban Biaya Kesehatan

Pendekatan berbasis nutrisi bisa menjadi langkah preventif yang efektif untuk memutus rantai masalah gizi dan infeksi.

Daftar 7 Rekomendasi Sepatu Lari Terbaik Tahun 2025

Berikut ini rekomendasi sepatu lari terbaik tahun 2025 bisa dipakai untuk atlet maraton maupun untuk Anda yang hobi lari. 

6 Lipstik Warna Soft yang Cocok untuk Guru di Sekolah, Ini Pilihan Terbaiknya!

Lipstik warna soft yang cocok untuk Guru biasanya berwarna nude dan pink. Kalau warna kulitmu sawo matang, hindari warna nude kekuningan.

Xiaomi 17 Pro Punya Magic Back Screen 2,7 Inci di Dalam Modul Kamera, Ini Detailnya

 Xiaomi 17 Pro dan 17 Pro Max bawa fitur magic back screen berukuran 2,7 inci di bagian dalam modul kamera. 

Bank DBS dan Mandiri Investasi Tawarkan ETF Gold, Cara Baru Investasi Emas

Bank DBS dan Mandiri Investasi menjalin kerjasama referral untuk pengelolaan KPD ETF Gold sebagai cara baru investasi emas di Indonesia. 

10 Promo Payday Kuliner November 2025, Jajan Hemat dari Starbucks hingga HokBen

Gajian tiba, saatnya berburu promo Payday di resto populer. Ada sederet promo spesial dari Starbucks hingga HokBen tawarkan harga serba hemat.

Perempuan Muda Indonesia Bersuara di Forum Iklim Dunia, Perbaiki Wilayah Pesisir

Girls and Women in Renewable Energy Academy membantu masyarakat pesisir memahami energi terbarukan dan ketahanan iklim. 

Realme 14, HP Gaming dengan Baterai 6000 mAh & Didukung 45W SuperVOOC!

Realme 14 merupakan HP gaming yang punya baterai 6.000 mAh, sama dengan Oppo A5. Ponsel gaming ini tawarkan fitur 45W SuperVOOC & ByPass Charging.