MOMSMONEY.ID - Penipuan online makin canggih di 2025. Kenali 5 modus penipuan online paling sering digunakan penipu agar kamu bisa menghindarinya sejak awal.
Era digital memang memudahkan banyak hal, mulai dari belanja, bayar tagihan, hingga transfer uang hanya dalam hitungan detik.
Melansir dari laman OCBC, seringkali kemudahan ini juga dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk melancarkan berbagai modus penipuan.
Data menunjukkan, laporan penipuan online terus meningkat setiap tahun, dengan kerugian mencapai triliunan rupiah.
Jika kamu tidak waspada, risiko menjadi korban semakin besar.
Baca Juga: Manfaat Rekening Sapu Tunai untuk Maksimalkan Uang yang Menganggur
Mari kenali lima modus penipuan yang paling sering terjadi di 2025, agar kamu bisa menghindarinya sejak awal.
1. Penipuan “menang undian” yang tidak pernah kamu ikuti
Melansir dari laman OCBC, modus ini biasanya diawali pesan atau telepon yang mengabarkan bahwa kamu memenangkan hadiah besar dari sebuah perusahaan.
Padahal, kamu tidak pernah mendaftar atau ikut undian tersebut. Setelah itu, pelaku meminta “biaya pajak” atau “administrasi” agar hadiah bisa dikirim. Tips menghindarinya:
- Jangan mudah tergiur hadiah besar tanpa bukti resmi.
- Periksa informasi melalui website atau akun media sosial resmi perusahaan.
- Ingat, hadiah asli tidak pernah meminta biaya tambahan.
2. QRIS palsu di tempat umum
Penipu menempelkan kode QR palsu di atas QRIS asli di tempat seperti kafe, warung, atau area publik. Saat kamu membayar, uang justru masuk ke rekening pelaku. Tips menghindarinya:
- Selalu cek nama penerima sebelum menyelesaikan pembayaran.
- Batalkan transaksi jika nama merchant tidak sesuai.
Baca Juga: Ini Tips Menjual Rumah Tanpa Renovasi Besar yang Justru Buang-Buang Uang
3. Pencurian data kartu kredit
Pelaku bisa menyamar sebagai pegawai bank, menghubungimu lewat telepon, atau membuat situs palsu yang mirip marketplace terkenal. Mereka meminta data kartu kredit, tanggal kadaluarsa, hingga kode CVV. Tips menghindarinya:
- Jangan pernah membagikan informasi kartu kredit ke pihak mana pun.
- Hindari menyimpan data kartu di situs yang belum terverifikasi.
- Aktifkan notifikasi transaksi agar cepat mendeteksi aktivitas mencurigakan.
4. Phishing lewat e-mail dan SMS palsu
Kamu menerima pesan berisi tautan menuju situs palsu yang menyerupai situs resmi. Isinya biasanya berupa peringatan seperti “akun diblokir” atau “verifikasi ulang data sekarang”. Setelah login, data pribadimu dicuri. Tips menghindarinya:
- Jangan klik tautan mencurigakan.
- Pastikan alamat situs dimulai dengan https:// dan sesuai domain resmi.
- Ketik alamat situs langsung di browser, jangan dari tautan.
5. Social engineering: Memanfaatkan rasa panik dan empati
Penipu berpura-pura sebagai keluarga atau teman yang sedang dalam keadaan darurat. Misalnya, meminta transfer uang karena kecelakaan atau masalah mendesak. Sering kali, akun media sosial korban dibajak untuk meyakinkan. Tips menghindarinya:
- Tetap tenang saat menerima pesan darurat.
- Verifikasi langsung lewat telepon atau video call.
- Jangan berikan OTP atau PIN ke siapa pun.
Baca Juga: 5 Langkah Bijak Mengelola Uang untuk Masa Depan Lebih Cerah
Pentingnya tetap waspada
Menurut pakar keamanan siber, modus penipuan akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Pelaku memanfaatkan celah psikologis korban, seperti rasa panik, tergiur hadiah, atau percaya pada tampilan situs palsu.
"Masyarakat harus membiasakan diri memverifikasi informasi sebelum bertindak, terutama jika menyangkut data pribadi atau transaksi keuangan," ujar seorang analis keamanan digital, dikutip pada laman OCBC.
Langkah cepat jika menjadi korban
1. Segera hubungi bank untuk memblokir rekening atau kartu yang digunakan.
2. Laporkan kejadian ke pihak berwenang, seperti kepolisian atau lembaga terkait.
3. Simpan bukti transaksi atau komunikasi dengan pelaku.
Di era digital, kewaspadaan adalah pertahanan terbaik. Penipu mungkin terus menemukan cara baru, tetapi kamu bisa melindungi diri dengan membekali pengetahuan, selalu memverifikasi informasi, dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Jangan biarkan rasa panik atau tergiur hadiah membuatmu lengah. Ingat, keamanan data dan uang ada di tanganmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News