M O M S M O N E Y I D
Keluarga

5 Cara Mencegah dan Mengatasi Perilaku Pasif-Agresif pada Anak

5 Cara Mencegah dan Mengatasi Perilaku Pasif-Agresif pada Anak
Reporter: Ana Risma  |  Editor: Ana Risma


MOMSMONEY.ID - Moms wajib tahu, ini 5 cara mencegah dan mengatasi perilaku pasif-agresif pada anak.

Perilaku pasif-agresif sebagaimana dikutip dari Alodokter adalah cara seseorang untuk mengekspresikan perasaan negatif seperti marah dan kecewa secara tersirat atau tidak langsung.

Pada anak-anak, perilaku pasif-agresif termasuk sebagai berikut:

  • Berpura-pura lupa atau tidak tahu
  • Melakukan tugas di bawah standar
  • Mengabaikan instruksi
  • Sengaja menyabotase hasil
  • Menunda-nunda
  • Mengadopsi sikap bermusuhan
  • Melakukan silent treatment

Tatkala seorang anak tidak memiliki pelampiasan untuk mengekspresikan emosinya dengan aman atau sering dihukum ketika menunjukkan kemarahan, mereka akan mulai belajar menyembunyikan amarahnya. Pada gilirannya, anak akan belajar menentang orang tua dengan tindakan perlawanan seperti mengabaikan instruksi atau menunda-nunda guna mendapatkan kendali dan kekuasaan atas situasi.

Baca Juga: 5 Manfaat Seks untuk Kesehatan Mental, Atasi Stres hingga Kecemasan

Perilaku pasif-agresif pada anak sebenarnya bisa berlalu begitu saja. Namun, jika dibiarkan, itu dapat menjadi pola perilaku permanen yang merusak dan menyakiti anak maupun orang tua dalam jangka panjang.

Melansir MindChamps Health, ada 5 cara mencegah dan mengatasi perilaku pasif-agresif pada anak. Selengkapnya, berikut uraiannya:

1. Bersikap nyaman dengan kemarahan anak

Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa bahwa kemarahan merupakan hal negatif dan tidak boleh diperlihatkan.

Namun, jika Anda kerap memberikan hukuman keras kepada anak setiap kali mereka marah, Anda hanya akan memendam kemarahan anak. Lama-kelamaan, kemarahan anak yang terus dipendam dapat memicu perilaku pasif-agresif.

Sebaiknya, beri tahu anak bahwa kemarahan merupakan hal yang wajar. Juga, berikan anak ruang dan waktu untuk menampilkan emosi mereka alih-alih menyuruhnya pergi atau buru-buru menghukumnya.

2. Pahami kemarahan anak dan ajarkan mereka untuk mengekspresikannya

Terkadang, anak-anak tidak dapat mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, Anda harus memberikan anak sarana untuk memahami dan mengekspresikan diri.

Mulailah lebih awal dan bicaralah dengan anak setiap kali mereka mengalami perasaan yang intens. Ajukan pertanyaan yang memungkinkan anak untuk berpikir, berefleksi, dan menjadi sadar diri. Misal, ajukan pertanyaan seperti “Saya tidak senang melihat kamu marah dan saya ingin memperbaikinya. Bisakah kamu memberi tahu saya alasan mengapa kamu marah?”.

Bukalah diskusi bersama anak dengan cara yang penuh kasih dan pengertian guna membantunya meredakan kemarahan yang menumpuk. Anda juga bisa menggunakan buku dan film untuk mengajarkan anak menghadapi emosi dengan cara yang cerdas dan kreatif.

3. Ajarkan anak menangani kemarahan dengan cara yang dewasa dan sehat

Mengajarkan anak untuk menanggapi kemarahan dengan matang membutuhkan proses yang bertahap.

Pertama, ajarkan anak untuk fokus pada tindakan seseorang yang membuatnya marah tanpa menyerang karakter orang tersebut.

Ajarkan juga kepada anak untuk tetap bersikap sopan dan hormat saat mereka berusaha menyelesaikan perasaan frustasi.

Baca Juga: Suka Mandi Air Panas? Ini 5 Efek Negatif Mandi Air Panas untuk Kulit dan Rambut

4. Contohkan perilaku yang tenang sebagai orang tua

Seorang anak yang rentan terhadap perilaku pasif-agresif cenderung merasa menang saat melihat orang tuanya kehilangan kesabaran. Dengan bersikap tenang alih-alih marah dan berwibawa alih-alih otoriter, itu artinya Anda berhasil mengadopsi sikap yang kuat dan mampu mengendalikan situasi.

Saat anak menunjukkan perilaku pasif-agresif, hindarilah perebutan kekuasaan dengan bersikap tegas namun tetap positif dan penuh kasih kepada anak.

Ingat, anak-anak adalah pengamat yang tajam. Jadi, jika Anda ingin anak mengatasi rasa frustasi mereka dengan tenang dan positif, pastikan Anda mencontohkannya terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari.

5. Ciptakan lingkungan yang positif

Perilaku pasif-agresif yang mengganggu pada anak-anak biasanya disebabkan oleh praktik pengasuhan yang kurang hangat atau identik dengan hukuman keras.

Untuk mencegah atau mengatasi perilaku tersebut, ciptakanlah lingkungan rumah yang bisa membuat anak merasa nyaman, aman, dicintai, dihargai, dan diperhatikan.

Dengan begitu, Anda akan membendung perkembangan mekanisme koping yang tidak sehat pada anak sekaligus membantu mereka menyesuaikan diri dengan baik.

Demikian 5 cara mencegah dan mengatasi perilaku pasif-agresif pada anak. Semoga bermanfaat ya, Moms.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Tren Sofa Klasik 2026: Gaya Lama yang Kembali Jadi Favorit di Rumah Modern

Yuk, cek tren sofa klasik yang kembali naik daun di tahun 2026! Bisa jadi akan menampilkan sisi elegan, nyaman, dan timeless di ruang tamu Anda.  

8 Ide Dekorasi Liburan yang Bikin Ruangan Kecil Terasa Lebih Ajaib

Simak 8 trik dekorasi liburan agar ruangan kecil tetap terasa hangat, estetik, dan penuh semangat! Berikut panduan untuk Anda terapkan di rumah.  

Fenomena Halving Bitcoin yang Bisa Ubah Arah Harga Kripto dan Strategi Investor

Halving Bitcoin kurangi pasokan dan ubah arah harga kripto. Pahami efeknya bagi investor dan strategi menghadapi momen langka ini.  

Glico Kolaborasi dengan Hololive Indonesia, Padukan Dunia Nyata dan Virtual

 Glico melakukan kolaborasi dengan Hololive Indonesia, menghadirkan pengalaman yang memadukan dunia nyata dan virtual.  

3 Manfaat Skincare Malam untuk Wajah, Praktikkan agar Cepat Glowing!

Seberapa penting memakai skincare di malam hari? Berikut 3 manfaat skincare malam untuk wajah yang perlu Anda tahu.

Wings Luncurkan SoKlin Biomatic, Detergen Berbasis AI Pertama di Indonesia

Wings Group Indonesia melalui merek SoKlin resmi meluncurkan SoKlin Biomatic, detergen yang dibekali teknologi AI pertama di Indonesia​  

Empat Rekomendasi Penginapan di Manado ala tiket.com

Jelang akhir tahun, tiket.com bagikan rekomendasi penginapan yang bisa jadi destinasi wisata untuk anda. Cek yuk

Provinsi Ini Diguyur Hujan Amat Lebat, Simak Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/11)

BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca besok Selasa 11 November 2025 dan Rabu 12 November 2025 dengan status Siaga hujan sangat lebat.

Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (11/11) di Jabodetabek, Hujan Sangat Lebat di Sini

Peringatan dini BMKG cuaca besok Selasa (11/11) dan Rabu (12/11) di Jabodetabek dengan status Waspada hujan lebat dan Siaga hujan sangat lebat.

Pasar Kripto Rebound, Starknet Melejit 52% ke Puncak Top Gainers

Nilai kapitalisasi pasar atau market cap kripto global naik 5,02% menjadi US$ 3,59 triliun. Simak para jawara kripto top gainers.