MOMSMONEY.ID - Pada masa remaja, suksesi perubahan fisik dan psikologis cenderung berlangsung dengan cepat. Jadi, tidak heran jika anak remaja cenderung cemas dan termenung dari waktu ke waktu.
Bagi sebagian remaja, kecemasan dapat berubah menjadi kronis dan bahkan melemahkan mereka. Jika anak remaja Anda termasuk salah satunya yang juga mengalami kecemasan, tentu Anda akan mengupayakan yang terbaik untuk menyingkirkan kecemasan yang mereka alami bukan?
Daripada mencoba menyembuhkan kecemasan anak secara total, alangkah baiknya Anda membantu anak untuk belajar mengendalikan kecemasannya dengan tidak menerapkan 4 kesalahan parenting yang dilansir dari Advanced Psychology ini. Catat baik-baik ya!
Baca Juga: Bermanfaat untuk Masa Depan Anak, Ini 5 Cara Mengembangkan Keterampilan Spasial Anak
1. Bersikap terlalu akomodatif
Sebagai orang tua yang penuh kasih, Anda mungkin berkeinginan untuk melindungi anak Anda dari kecemasan dan berasumsi bahwa kecemasan anak akan berhenti saat Anda dapat menjauhkan situasi pemicunya. Misalnya, jika anak cemas untuk pergi ke sekolah, mungkin Anda akan mempertimbangkan untuk menyekolahkan anak di rumah saja.
Kendati pendekatan demikian dapat mengurangi kecemasan anak dalam jangka pendek, namun pendekatan tersebut cenderung akan memperburuk kecemasan dalam jangka panjang. Pasalnya, sikap orang tua yang terlalu akomodatif akan mengirimkan pesan kepada anak bahwa situasi yang mencemaskan memanglah menakutkan dan harus dihindari.
Sebagai gantinya, ciptakanlah keseimbangan dengan mengajarkan anak Anda bahwa tidak apa-apa untuk beristirahat dari situasi stres sekaligus mendorongnya untuk segera mengatasi situasi tersebut setelah mereka merasa mampu. Anda juga bisa bekerja sama dengan profesional kesehatan mental untuk membantu anak mengembangkan mekanisme koping yang dapat mereka gunakan untuk mengelola situasi stres.
2. Berusaha terlalu keras untuk memperbaiki masalah kecemasan anak
Beberapa orang tua sangat proaktif dalam memerangi kecemasan anak mereka. Jika Anda termasuk tipe orang tua yang demikian, mungkin Anda berpikir bahwa upaya yang proaktif akan menunjukkan kepedulian Anda kepada anak. Faktanya, anak justru akan tertekan dan cenderung mengembangkan rasa takut terhadap kegagalan.
Selain itu, anak juga bisa menjadi lebih lambat dalam mengadopsi strategi koping yang mereka butuhkan, mencoba menyembunyikan kecemasannya daripada menghadapinya, atau menjadi kewalahan dan menyerah sama sekali.
Alih-alih bertindak terlalu keras untuk memperbaiki masalah kecemasan yang anak alami, cobalah untuk mengambil peran yang suportif. Biarkan anak Anda menjadi lebih mandiri dan belajar bagaimana memberdayakan dirinya sendiri.
3. Salah membaca kecemasan
Jika Anda tidak menderita kecemasan selama remaja, maka sangat mungkin bagi Anda untuk salah memahami perjuangan anak yang sedang menghadapi masalah tersebut. Bukan tidak mungkin jika orang tua yang tidak pernah mengalami kecemasan saat remaja justru berpikir bahwa anak mereka hanya melebih-lebihkan keadaan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak disukai.
Baca Juga: Promo Hypermart Weekday 19-21 April 2022, Banyak Potongan Harga di Hari Kerja!
Pada kenyataannya, kebanyakan anak merasa enggan untuk mengakui bahwa mereka sedang dilanda kecemasan. Jika suatu hari anak Anda berusaha bersikap terbuka kepada Anda dan mengakui bahwa mereka sedang dirundung kecemasan, lebih baik Anda mengasumsikan pengakuan anak yang demikian sebagai kebenaran dan segera tindak lanjuti guna mengatasi masalahnya dibandingkan membantah dan menganggap anak berlebihan.
4. Mencoba menemukan alasan pasti di balik kecemasan anak
Orang-orang dengan kecemasan kronis sering kali mengembangkan ketakutan tanpa penyebab yang jelas. Oleh sebab itu, Anda sebagai orang tua dari anak yang mengalami kecemasan harus menghindari anggapan mutlak bahwa anak Anda sedang diintimidasi atau mengalami trauma yang tidak disadari.
Ketahuilah bahwa kecemasan dapat terjadi bukan hanya karena alasan lingkungan. Bisa jadi, penyebab kecemasan kronis yang dialami oleh seorang anak merupakan murni genetik dan mungkin berakar dari zat kimia yang unik pada otak mereka.
Moms, selain menghindari keempat kesalahan di atas dan mencari bantuan profesional, pastikan Anda juga menyediakan sumber daya seperti buku dan video self-help untuk anak, mengajarkan mereka strategi koping, dan senantiasa bertindak sebagai pendengar yang mendukung. Meskipun Anda tidak dapat melawan kecemasan anak, tetapi Anda bisa berada di sisi anak saat mereka menghadapi banyak tantangan. Dengan perhatian dan bimbingan yang cukup, anak akan belajar mengidentifikasi pemicu kecemasannya, mengatasinya dengan baik, serta menjadi lebih percaya diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News