MOMSMONEY.ID - Cinta merupakan salah satu hal rumit yang susah untuk dipahami bagi beberapa orang. Ternyata di sisi lain, cinta juga memiliki beberapa fakta yang telah terbukti secara psikologis.
Namun, tak banyak orang yang mengetahui beberapa fakta psikologis tentang cinta dan hanya dianggap mitos atau omong kosong belaka.
Berikut ini adalah beberapa fakta psikologis tentang cinta yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang.
Baca Juga: Anda Mudah Mengantuk? Berikut Ini Adalah Beberapa Alasannya
Detak jantung sama
Bagi pasangan yang menjalin hubungan romantis ternyata bisa memiliki detak jantung sama dengan pasangannya.
Fakta ini dibuktikan dari penelitian mahasiswa dari Unversity of California yang dilansir dari laman The Active Times yang menyatakan bahwa jika kedua orang yang saling jatuh cinta akan memiliki detak jantung dengan irama yang sama.
Susah makan
Jatuh cinta dapat membuat seserorang kehilangan nafsu makan dan juga susah tidur. Tentu saja hal tersebut dikarenakan adanya keinginan untuk memikirkan orang lain yang disuka atau pasangan.
Fakta tersebut didukung juga dari hal yang dilansir dari laman The Active Times yang menyatakan bahwa saat ssedang jatuh cinta produksi hormone dopamine, hormone kesenangan, akan meningkat. Sehingga euphoria yang dirasakan akan menurunkan nafsu makan hingga insomnia.
Baca Juga: 6 Shio Ini Bakal Dapat Banyak Hoki dan Cuan di Tahun 2022, Cek Ada Shio Anda Tidak?
Berpelukan bersifat healing
Berpelukan dengan pasangan menurut laman Bored Panda juga bisa membantu produksi hormone oxytocin atau yang disebut dengan hormone cinta meningkat dan meningkatkan bonding antar pasangan.
Sehingga ketika pasangan berpelukan atau hanya sekedar melihat foto dari orang yang dicintai, hormone oxytocin akan dilepaskan dan membantu meredakan sakit kepala ataupun sakit lainnya.
Merasakan kupu-kupu di perut
Butterfly in stomach merupakan salah satu tanda psikologis seseorang sedang dalam tahap jatuh cinta. Merasa geli pada bagian perut merupakan tanda yang kerap disebut dengan kupu-kupu berterbangan di perut.
Hal tersebut ternyata secara psikologis disebabkan karena adanya adrenaline yang meningkat di tubuh. Yang kemudian membuat tubuh berada dalam situasi psikologis yang disebut dengan respon fight or flight.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News