MOMSMONEY.ID - Cek cara mudah merawat dan menyiram anggrek biar tidak cepat mati. Panduan praktis dari ahli tanaman ini untuk hasil bunga yang sehat dan tahan lama.
Anggrek selalu menjadi favorit banyak orang karena bentuk dan warnanya yang cantik serta mampu membuat sudut rumah terasa lebih hidup.
Namun, merawat anggrek sering dianggap sulit karena tanaman ini mudah layu atau busuk akar jika teknik penyiramannya kurang tepat.
Dalam ulasan para ahli yang dikutip dari Real Simple, kunci suksesnya adalah keseimbangan antara air dan sirkulasi udara, bukan sekadar sering atau jarang menyiram.
Secara alami, anggrek tumbuh menempel pada batang pohon di hutan tropis, jadi kebutuhannya berbeda dengan tanaman dalam pot biasa. Itulah kenapa metode penyiramannya perlu lebih cermat.
“Anggrek menyukai kelembapan dan udara yang mengalir, tetapi tidak suka air berlebihan,” ujar Virginia Hayes, pakar tanaman dalam ruangan, dilansir dari Real Simple.
Baca Juga: 5 Trik Minimalis Biar Ruang Tamu Lebih Luas, Rapi, dan Enak Dilihat oleh pengunjung
Metode wastafel dapur
Ini adalah cara yang efektif untuk memberikan hidrasi merata pada akar. Cukup isi wastafel dengan air hangat setinggi pot, lalu rendam pot anggrek sekitar sepuluh menit saja. Tujuannya, supaya akar bisa menyerap air secukupnya tanpa membuat media terlalu basah.
Setelah selesai, tiriskan sampai air tidak lagi menetes sebelum dikembalikan ke pot hias. Jangan merendam lebih dari lima belas menit supaya akar tidak membusuk.
Air keran umumnya aman digunakan, tetapi jika kualitas air kurang baik, air kemasan bisa menjadi alternatif. Sebaiknya hindari air suling atau air yang terlalu asin.
Metode penyiram tanaman
Jika lebih nyaman menyiram secara langsung, gunakan watering can dan siram media tanam secara perlahan sampai air mengalir keluar bagian bawah pot. Setelah itu, tiriskan sebentar lalu taruh kembali di tempat semula.
Untuk menjaga kelembapan udara, gunakan botol semprot hanya pada daun, bukan pada bunga. Anda juga dapat meletakkan wadah dangkal berisi air dan kerikil di bawah pot sebagai pelembap alami.
“Saat menggunakan penyiram tanaman atau botol semprot, hindari air mengenai bunga karena dapat memicu jamur,” ujar Hayes.
Metode es batu
Teknik ini cocok untuk pemula dan yang sering lupa jadwal menyiram. Cukup letakkan tiga es batu di atas media tanam sekali seminggu dan biarkan es mencair perlahan untuk mengairi akar. Metode ini membantu mencegah kelebihan air yang menjadi penyebab utama akar membusuk.
Seberapa sering anggrek perlu disiram
Kebutuhan air pada anggrek berbeda bergantung jenis dan kondisi cuaca. Secara umum, anggrek membutuhkan penyiraman sekitar seminggu sekali.
Namun ada jenis yang butuh lebih lembap atau lebih jarang disiram. Misalnya Cymbidium suka media yang selalu lembap, Dendrobium cukup beberapa hari sekali, dan Phalaenopsis memerlukan penyiraman lebih sering saat cuaca panas.
Cara paling mudah untuk menentukan waktu penyiraman adalah melihat warna akar. Jika akar berwarna putih, sudah saatnya disiram. Jika akar masih hijau, artinya cukup lembap dan tidak perlu ditambah air.
“Jangan hanya mengikuti jadwal tetap. Lihat kondisi akar dan cuaca,” ujar Hayes.
Baca Juga: 10 Langkah Desain Kamar Tidur Anak Kekinian yang Nyaman, Aman, dan Awet
Menyiram anggrek tidak sulit jika tahu tekniknya. Yang penting bukan banyaknya air, tetapi cara dan waktunya. Anda bisa memilih metode sesuai kenyamanan, apakah perendaman di wastafel, penyiram tanaman, atau es batu untuk kontrol air yang lebih presisi.
Melalui perawatan sederhana ini, anggrek bisa tumbuh lebih sehat, rajin berbunga, dan menjadi dekorasi alami yang membuat rumah terasa lebih segar dan hangat.
Selanjutnya: Eni Umumkan Temuan Gas di Lepas Pantai Kalimantan Timur dengan Potensi 1 TCF
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News