MOMSMONEY.ID - Ada 183 juta kata sandi yang bocor, termasuk beberapa yang terhubung dengan akun Gmail. Padahal, email menyimpan berkas kerja, notifikasi bank, percakapan pribadi yang penting.
Menurut peneliti keamanan siber Troy Hunt, sebuah basis data raksasa berukuran 3,5 terabyte yang berisi jutaan kredensial email telah terekspos. Hunt yang mengelola Have I Been Pwned, mengatakan data tersebut mencakup email dari beberapa platform, termasuk Gmail, Yahoo, dan lainnya.
Vitaly Gariev, seorang pengamat media sosial dari Techloy.com menjelaskan kalau kata sandi yang bocor sebagian besar berasal dari log sandi. File data ini dikumpulkan oleh malware yang diam-diam merekam apa yang diketik orang saat berada di layar masuk.
Jika seseorang mengetikkan kata sandinya di perangkat yang terinfeksi, informasi tersebut dapat tercatat dan dijual oleh peretas. Google telah mengklarifikasi bahwa sistemnya tidak diretas.
Baca Juga: WhatsApp Rilis Fitur Baru Batasi Chat Demi Tekan Spam Bikin Chatting Lebih Nyaman
Namun, perusahaan tersebut tetap menghimbau pengguna untuk mengambil tindakan pencegahan dasar seperti mengaktifkan verifikasi dua langkah dan mengganti password yang lebih sulit dicuri.
Cara untuk mengamankan akun gmail
Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi akun Gmail agar tidak diretas:
1.Gunakan kata sandi yang kuat
Untuk melindungi akun gmail, gunakan kata sandi yang kuat. Berikut beberapa langkah terbaik untuk memilih kata sandi Gmail Anda:
- Tetapkan kata sandi yang unik untuk setiap akun.
- Hindari penggunaan nama pribadi, nama teman, keluarga, atau hewan peliharaan.
- Pastikan panjang kata sandi antara 10-12 karakter.
- Hindari frasa atau kata yang umum. Sebaliknya, cobalah menggunakan kombinasi huruf dan angka yang acak.
Lalu, untuk memperbarui kata sandi Gmail lakukan hal berikut ini:
- Kunjungi myaccount.google.com dan buka “info pribadi”. Pilih menu “kata sandi” dan masukkan kata sandi terbaru.
- Perbarui kata sandi secara berkala untuk mengamankan akun gmail Anda.
2.Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA)
Autentikasi dua faktor (2FA) menambahkan lapisan keamanan ekstra ke akun Gmail, selain kata sandi. Berikut adalah berbagai cara untuk menggunakan 2FA di akun Gmail:
- Buka myaccount.google.com dan navigasikan ke menu “keamanan”.
- Pilih “verifikasi 2 faktor” di bawah menu “cara masuk ke google” dan ikuti petunjuknya.
3.Pantau aktivitas keamanan
Google akan memberi tahu Anda setiap kali mereka mendeteksi aktivitas mencurigakan di salah satu akun Gmail. Aktivitas yang mencurigakan mencakup masuk dari perangkat baru, mengirim email dalam jumlah yang tidak biasa, atau melihat kata sandi yang tersimpan.
Jika salah satu tindakan ini terdeteksi, Google akan segera mengirimkan peringatan. Setiap kali Anda menerima peringatan, buka halaman tersebut dan tinjau semua detail seperti jenis perangkat atau lokasi.
Jika detailnya tidak familiar, pilih untuk mengamankan akun. Google akan segera mengamankan akun dan meminta Anda untuk mengubah kata sandi.
4.Perbarui software
Memperbarui perangkat lunak juga bisa dilakukan untuk melindungi semua ancaman dan memastikan semua protokol keamanan berfungsi dengan baik. Selain itu, pembaruan tersebut juga mencakup patch untuk setiap kerentanan keamanan yang telah ditemukan sejak pembaruan terakhir.
5.Hapus aplikasi dan ekstensi yang tidak diperlukan
Masalah lainnya adalah sebagian besar aplikasi memerlukan izin untuk mengakses data. Dalam hal ini, pilih aplikasi dan ekstensi yang benar-benar diperlukan.
Anda harus membatasi jumlah aplikasi yang memiliki akses ke data sensitif. Anda harus meninjau aplikasi yang memiliki akses ke informasi akun secara berkala. Jika tidak mengenali atau menggunakan beberapa aplikasi ini, hapus aksesnya ke akun Anda dan hapus instalasi aplikasi tersebut.
Untuk ekstensi, nonaktifkan aplikasi yang tidak lagi digunakan. Sebaiknya, Anda juga meninjau daftar perangkat terhubung yang telah mengakses akun.
Hapus perangkat lama atau yang tidak digunakan dari daftar ini. Berhati-hatilah dan tinjau permintaan izin yang muncul setiap kali Anda memasang aplikasi atau ekstensi baru.
Nonaktifkan izin yang tidak diperlukan dan gunakan hanya saat diperlukan. Pasang aplikasi dan ekstensi hanya dari sumber tepercaya seperti Play Store.
6.Lindungi dari pesan mencurigakan
Pesan dan konten mencurigakan dapat disamarkan sebagai serangan phishing atau jenis ancaman siber lainnya. Pesan dan konten tersebut sering kali dikirim dari alamat email yang terlihat sangat mirip dengan kontak pengirim yang Anda kenal.
Pesan dan konten bisa berisi lampiran atau tautan yang jika diklik, dapat mengunduh malware ke perangkat Anda. Hindari untuk membalas email yang meminta informasi pribadi atau keuangan.
Lembaga seperti bank tidak pernah meminta kata sandi karena sebagian besar transaksi dienkripsi dan dilakukan menggunakan OTP. Selain itu, selalu verifikasi alamat email pengirim.
Email palsu sering ditandai dengan nama perusahaan yang salah eja, domain yang tidak dikenal hingga karakter acak. ID email palsu dapat terlihat seperti ini:
- Support@go0gle.com
- Customer.service@paypal123.com
- a.b.c.d.12345@gmail.com
- Security-update@amaz0n.com
7.Periksa detail kontak cadangan
Pastikan untuk memperbarui detail kontak cadangan secara berkala. Jika detail ini tidak diperbarui, Anda tidak akan menerima pembaruan jika terjadi ancaman keamanan.
Skenario lainnya adalah jika peretas mendapatkan akses tanpa izin, mereka dapat mengubah informasi cadangan milik Anda. Memperbarui kontak secara berkala penting untuk memastikan hanya Anda yang memiliki kendali atas informasi ini.
Berikut cara memperbarui informasi cadangan di Gmail.
- Buka myaccount.google.com dan buka menu “keamanan”. Scroll ke menu “cara masuk ke google”.
- Ubah “telepon pemulihan”, “email pemulihan”, dan “pertanyaan keamanan”. Perbarui metode kontak cadangan secara berkala untuk mengamankan gmail.
Baca Juga: Cara Buat Dua Akun WhatsApp dalam Satu Ponsel, Enggak Perlu Ribet Lagi
Mengamankan akun Gmail akan membutuhkan waktu beberapa menit, tetapi menerapkan langkah ini bisa melindungi akun Gmail dari serangan siber dan akses tanpa izin. Hal ini dapat melindungi informasi sensitif dan data penting dari pelanggaran keamanan.
Selanjutnya: Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Indonesia Resmi Beroperasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News