InvesYuk

Yuk Jangan Hanya Lihat Keuntungan, Kenali Risiko Tersembunyi dalam Investasi

Yuk Jangan Hanya Lihat Keuntungan, Kenali Risiko Tersembunyi dalam Investasi
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Ingin mendapatkan keuntungan dalam berinvestasi? Simak beberapa panduan mengenali resiko dan dapatkan keuntungan dalam investasi Anda.

Memulai perjalanan investasi sering kali diiringi rasa optimis. Banyak orang terbuai dengan iming-iming return tinggi, seakan keuntungan besar bisa diraih dengan cepat. 

Namun, di balik angka menarik tersebut, selalu ada sisi lain yang tidak boleh diabaikan yaitu risiko. Alih-alih ingin mendapatkan untung Justru malah merugi. 

Melansir dari OCBC, seorang investor bijak bukan hanya mengejar imbal hasil, tetapi juga memahami bahaya yang mungkin timbul dari pilihan instrumen keuangan yang dipilih.

Baca Juga: Pensiun Dini Tak Terduga? Begini Cara Pengaturan Keuangan dan Kehidupan Baru Anda

Mengapa “aman” tidak selalu benar-benar aman?

Salah satu contoh instrumen yang kerap dianggap paling rendah risiko adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Portofolionya memang ditempatkan pada deposito atau obligasi jangka pendek yang terlihat stabil. 

Namun, anggapan bahwa instrumen ini bebas risiko adalah keliru. Jika terlalu terkonsentrasi pada satu penerbit obligasi atau bank dengan modal inti kecil, potensi kerugian tetap bisa terjadi. 

Bahkan instrumen konservatif sekalipun bisa terdampak jika kondisi pasar bergejolak.

Jenis risiko yang perlu Anda waspadai

Agar lebih waspada, ada baiknya mengenali beberapa risiko utama yang menyertai investasi:

  • Risiko suku bunga: perubahan suku bunga dapat memengaruhi bunga deposito maupun obligasi.
  • Risiko kredit/gagal bayar: penerbit obligasi mungkin tidak mampu melunasi kewajiban saat jatuh tempo.
  • Risiko likuiditas: aset sulit dicairkan sehingga investor tidak bisa segera menarik dana.
  • Risiko konsentrasi: terlalu fokus pada satu emiten membuat portofolio rapuh.
  • Risiko regulasi: perubahan aturan bisa memengaruhi kinerja produk investasi.

Baca Juga: Ini Dia Strategi Mengelola Keuangan 2025 agar Lebih Aman dan Berkembang, Simak

Cara cerdas mengelola risiko

Sebelum menempatkan dana, lakukan dua hal penting. Pertama, pahami produk yang Anda pilih. Jangan hanya melihat angka return, tetapi pelajari isi portofolio, reputasi manajer investasi, hingga strategi pengelolaannya. 

Kedua, sesuaikan investasi dengan profil risiko pribadi. Jika Anda cenderung konservatif, hindari produk dengan volatilitas tinggi yang bisa membuat Anda tidak nyaman.

Sebagai penutup, investasi seharusnya tidak membuat Anda gelisah setiap malam. Dengan memahami risiko di balik return yang ditawarkan, Anda bisa lebih tenang dalam menyusun strategi keuangan jangka panjang. 

Ingat, bukan tentang siapa yang mendapat keuntungan terbesar, tetapi siapa yang mampu bertahan konsisten dengan keputusan cerdasnya.

 

Selanjutnya: Uang Belum Masuk Padahal Transfer Berhasil? Ini Penyebab dan Solusinya di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News