BisnisYuk

VIDA Ajak Pakar Siber Kupas Tuntas Ancaman Kejahatan Siber yang Terorganisir

VIDA Ajak Pakar Siber Kupas Tuntas Ancaman Kejahatan Siber yang Terorganisir

MOMSMONEY.ID - Kejahatan siber sudah berkembang menjadi ancaman yang terorganisir. Dalam lanskap keamanan siber saat ini, pakar keamanan siber ternama Mikko Hyppönen menyampaikan dalam keterangan tertulis, bahwa serangan siber kini tidak lagi dilakukan oleh individu, melainkan oleh kelompok-kelompok kriminal yang sangat terorganisir. 

Kelompok-kelompok ini memanfaatkan teknologi terbaru, menyesuaikan serangan, dan membentuk kemitraan strategis untuk memaksimalkan keuntungan material. Kejahatan siber telah berkembang menjadi sebuah model bisnis layaknya perusahaan-perusahaan pada umumnya.

Di satu sisi, Indonesia sendiri menghadapi jumlah serangan siber yang mencengangkan, mencapai 279,84 juta pada tahun 2023, menurut data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal ini menyoroti tingkat ancaman yang cukup tinggi.

Mikko menyatakan jika organisasi kriminal ini adalah perusahaan yang sah, mereka akan dianggap sebagai unicorn karena pendapatan, profitabilitas, dan pertumbuhannya yang sangat signifikan. Namun, berbeda dengan perusahaan teknologi yang sukses, organisasi ini tidak akan pernah melantai di bursa saham atau mencari strategi keluar. Situasi ini menekankan betapa besar skala masalah kejahatan siber saat ini.

Selain itu, organisasi kriminal ini peduli akan branding dan mulai membangun citra mereka dengan nama, situs web, dan logo. Hal ini mencerminkan betapa besarnya kehadiran mereka dalam lanskap kriminal global. Maka, penting bagi perusahaan untuk mengadopsi solusi canggih guna mengatasi ancaman yang dapat membahayakan operasi mereka dan mengancam keamanan pelanggan mereka.

Untuk menjawab tantangan ini, VIDA meluncurkan VIDA Identity Stack, sebuah rangkaian solusi yang dirancang untuk melawan penipuan digital dan meningkatkan keamanan di seluruh ekosistem digital. 

Baca Juga: Vida Luncurkan Identity Stack Cegah 99,9% Penipuan Identitas Berbasis Deefake dan AI

Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA, mengatakan, Otentikasi yang kuat dan akurasi identifikasi individu sangat penting untuk memerangi penipuan digital seperti deepfakes. Teknologi VIDA adalah fondasi penting bagi ekonomi industri digital yang tepercaya mengubah ancaman digital menjadi peluang yang aman, serta melindungi bisnis dan pelanggan mereka.

Kebutuhan akan pencegahan penipuan digital yang efektif menggarisbawahi pentingnya solusi seperti VIDA Identity Stack untuk memperkuat lanskap digital, khususnya di Indonesia. Seiring dengan pesatnya transformasi digital dan juga pengguna internet di Indonesia, perusahaan dan individu harus tetap waspada terhadap peluang sekaligus risiko yang muncul.

Komitmen berkelanjutan VIDA terhadap keamanan dan inovasi memainkan peran krusial dalam melindungi bisnis dan konsumen Indonesia dari ancaman yang berkembang, serta memastikan keamanan dan integritas ekosistem digital yang tengah berkembang di negara ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News