Tips Jitu agar Anak Mendapatkan Beasiswa Atlet Pelajar

MOMSMONEY.ID - Berikut ini tips agar anak mendapatkan beasiswa atlet pelajar yang bisa Anda lakukan.

Pendidikan adalah fondasi penting dalam kehidupan, dan setiap anak berhak mendapatkan kesempatan terbaik untuk berkembang.

Tak perlu khawatir soal biaya, karena saat ini banyak sekolah dan institusi swasta yang menyediakan beasiswa bagi siswa berprestasi, termasuk bagi atlet muda yang menunjukkan potensi luar biasa.

Kemal Wicaksono, Head Coach Tim Basket SMP Raffles Christian School Pondok Indah, mengungkapkan, banyak sekolah membuka peluang beasiswa bagi anak-anak berbakat di bidang olahraga.

Beasiswa ini bisa berupa potongan biaya pendidikan mulai dari 25% hingga 100%, tergantung pada hasil seleksi yang dijalani calon penerima.

"Kami bekerja sama dengan AirOne, jadi kami memantau pemain-pemain muda dari usia 5 hingga 18 tahun. Beasiswa ini diberikan kepada mereka yang berprestasi di jenjang SMP dan SMA," ujar Kemal dalam keterangan tertulis, Senin (19/5).

Namun, menurut Kemal, keberhasilan mendapatkan beasiswa tidak hanya bergantung pada kehebatan di lapangan, tetapi juga pada prestasi akademik.

Siswa yang cerdas secara akademis sekaligus berprestasi dalam olahraga memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh beasiswa penuh (full scholarship).

Ini karena sekolah ingin mencetak generasi atlet yang tidak hanya unggul dalam keterampilan fisik, tetapi juga memiliki pola pikir yang tajam dan cerdas.

Meski ada sekolah yang lebih mengutamakan prestasi olahraga dibanding akademik, Kemal menegaskan, keseimbangan antara keduanya tetap penting.

"Jika seorang siswa hanya unggul dalam olahraga tetapi lemah dalam akademik, ini bisa berdampak pada karakter dan perilakunya, baik dalam kehidupan sosial maupun di dalam tim," ujarnya.

Salah satu contoh nyata penerima beasiswa atlet pelajar adalah Narendra Masou Widjaya, yang sukses meraih beasiswa Sport Inspire.

Di level junior, Masou dianggap sebagai salah satu pemain paling potensial dalam tim basket AirOne kelompok umur 12 tahun. Konsistensi permainannya dan deretan prestasi di berbagai turnamen bergengsi menjadi kunci sukses mendapatkan beasiswa ini.

Menurut ayahnya, Hendra Widjaya, bakat Masou sudah terlihat sejak dini, sehingga orang tua berperan aktif dalam mendukung semua minat dan potensinya. Selain mendorong kemampuan olahraga, Hendra juga memastikan anaknya tetap berprestasi dalam akademik.

"Akademik itu berpengaruh pada intelektual. Saat bermain basket, anak harus cerdas—kapan menggiring bola, kapan mengoper, atau kapan harus langsung menembak. Jadi keduanya harus berjalan beriringan," kata Hendra.

Lebih dari sekadar meringankan biaya pendidikan, beasiswa ini juga membentuk pola pikir anak untuk selalu berusaha mencapai prestasi tertinggi.

"Masou belajar bahwa jika ia berprestasi, ia akan dihargai. Ini menjadi motivasi bagi dirinya, baik untuk masa sekolah maupun karier sebagai atlet profesional," tambah Hendra.