BisnisYuk

Tingkatkan Ilmu Melalui Platform Belajar Online Pintar

Tingkatkan Ilmu Melalui Platform Belajar Online Pintar

MOMSMONEY.ID - Aktivitas belajar secara daring (e-learning) semakin marak masyarakat lakukan. Sebelumnya, aktivitas ini mulai sering muncul ketika pandemi Covid-19 melanda. Namun, hingga saat ini peminatnya terus bertambah. 

Salah satu platform e-learning di Indonesia adalah PINTAR. Platform ini menyajikan beragam kursus dan pelatihan online profesional yang cocok bagi mereka yang ingin mengembangkan karier. 

Ray Pulungan CEO PINTAR mengatakan tujuan Pintar hadir adalah untuk membantu menciptakan peluang kerja bagi mereka yang membutuhkan agar relevan dan berkelanjutan dengan industri. 

Selama ini Ray mengamati ada ketidaksesuaian antara ketersediaan tenaga dengan pendidikan tinggi dan permintaan dari pasar tenaga kerja, terutama pada kategori pengembangan tenaga kerja. Tingginya tingkat pengangguran muda dan pekerjaan tidak layak di kalangan pekerja telah mengakibatkan banyak dari mereka terperangkap dalam ekonomi informal tanpa pengembangan karier yang jelas.

Baca Juga: 6 Film Dewasa Ini Ceritanya Mirip Fifty Shades of Grey, Sudah Tonton Semua?

"Pintar berusaha mengubah paradigma tersebut dengan menyediakan platform e-learning  atau program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, berdasarkan pengetahuan dari mitra industri dan pendidikan tinggi," kata Ray. 

Fasilitas yang dihadirkan Pintar adalah kurasi konten, asesmen interaktif dan beragam kursus dan pelatihan yang fleksibel. Pengguna juga dapat merencanakan jalur pembelajaran, mendapatkan sertifikasi dan terhubung dengan peluang kerja serta komunitas pembelajar. 

Terdapat 20 program perkuliahan dan 236 judul kursus yang pengguna bisa akses di Pintar.  Lima kategori kursus yang paling diminati pengguna Pintar antara lain entrepreneurship, digital marketing, design, IT, dan programming.

Pintar berfokus pada bidang pengetahuan tertentu di mana para pengajar direkrut berdasarkan spesialisasi dan pengalaman mereka. Baik pengguna maupun mitra dapat merekomendasikan pengajar, sementara klien juga memiliki opsi untuk mengajukan pengajar.

Untuk menghadirkan pengajar Pintar memiliki database yang telah disusun dalam beberapa tahun belakangan. Namun secara umum data pengajar dapat dicari melalui riset rekam jejak dan biodata pengajar di internet, melalui jejaring di offline event, rekomendasi dari partner dan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan Pintar dan yang terakhir adalah pendaftaran umum melalui lecturer@pintar.co.

Secara spesifik standar pengajar bisa jadi berbeda, bergantung pada produk Pintar. Misalnya untuk degree, diutamakan berprofesi sebagai dosen yang memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional), minimal memiliki latar pendidikan master (S2), pernah mengampu mata kuliahnya setidaknya satu kali dan lolos test screening Pintar. Sedangkan untuk Skill & Enterprise setidaknya sudah memiliki pengalaman mengajar atau pengalaman bekerja di bidang yang ingin diampu minimal 1 tahun.

Baca Juga: Bisa Mengurangi Kerutan Wajah, Ini 6 Manfaat Kismis untuk Kecantikan Kulit

Total pengguna Pintar saat ini mencapai lebih dari 2 juta pengguna. Angka tersebut meningkat 7% dibandingkan 2022. Sementara, Lebih dari 70% pengguna Pintar sedang tidak memiliki pekerjaan, sehingga mereka menggunakan Pintar untuk meningkatkan keterampilannya agar bisa mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha. 

Prospek dan tantangan

Ray mengatakan setiap tahun pengguna di Pintar naik karena kesadaran dari sektor swasta dan pemerintah terhadap pentingnya peran tenaga kerja dalam peningkatan daya saing ekonomi Indonesia semakin meningkat. 

"Adanya pengakuan bahwa solusi komprehensif untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja tidak hanya datang dari dunia pendidikan tinggi yang memiliki jarak antaranya dan dunia industri juga menjadi faktor masyarakat menggunakan platform e-learning seperti Pintar," kata Ray. 

Apalagi, seiring dengan peningkatan anggaran pendidikan, pelatihan dan rekrutmen di sektor swasta dan sekotor pemerintah, membuat pemain baru seperti Pintar bisa mengambil peran dalam pencarian solusi atas permasalahan tenaga kerja. "Kami lebih bisa kolaboratif dan mendekatkan diri dengan kebutuhan dunia industri," kata Ray. 

Profil pengguna Pintar tersebar di seluruh Indonesia. Namun, hampir 50% pengguna berdomisili di luar Pulau Jawa. 

Secara gender, proporsi pengguna Pintar merata antara laki-laki dan perempuan dengan rentang usia mulai dari 20 tahun hingga di atas 50 tahun. 

Ray memandang prospek Pintar ke depan akan cerah. Sejauh ini Pintar bisa menjadi solusi dengan membangun  ekosistem pembelajaran dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, teknologi Pintar dapat memperluas jangkauan layanan, mengurangi biaya, dan menambah kenyamanan bagi pengguna. 

Namun, perlu diingat bahwa sektor pendidikan, pelatihan, dan rekrutmen tidak sepenuhnya bergantung pada aspek digital. Pendekatan hybrid atau O2O (offline to online) akan menjadi penting untuk menjembatani kesenjangan antara dunia digital dan fisik. Maka strategi jangka panjang PINTAR berfokus pada menjalin kerjasama strategis karena sebuah ekosistem mustahil perannya dilakoni oleh satu pelaku sendiri.

Di satu sisi, Ray juga menyadari tantangan dari bisnis platform e-learning adalah dari sisi konsumen, ada tantangan bahwa pembelajaran dinilai sebagai hal penting tetapi tidak mendesak. Selain itu, pembelajaran tidak dianggap sebagai investasi jangka panjang. Oleh karena itu harga dan besaran diskon yang mendominasi pertimbangan untuk lanjut belajar.

Sementara, dari sisi korporat, kendala muncul ketika pembelajaran terisolasi dan menjadi tanggung jawab di satu departemen. Pendekatan pembelajaran sering berfokus pada kepatuhan terhadap regulasi. Akibatnya pembelajaran lebih bersifat responsif terhadap peraturan daripada proaktif dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.

Lalu dalam lingkup pemerintah, salah satu contoh tantangan adalah bagaimana cara membuat insentif pajak yang diberikan kepada perusahaan yang memberikan pelatihan kepada karyawannya menjadi lebih luas cakupannya dan lebih sering digunakan.

Menghadapi tantangan-tantangan tersebut, Pintar memperlakukan korporat dan pemerintah sebagai pemangku kepentingan yang dinilai bisa dorong penggunaan platform e-learning menjadi lebih masif lagi. Karena merekalah yang sangat memerlukan SDM terampil. Dengan memahami kebutuhan SDM mereka, Pintar tidak hanya dapat menyediakan pelatihan untuk karyawan dan pegawai mereka tetapi juga kepada konsumen pada umumnya karena kemungkinan mengikuti pelatihan di Pintar dan mendapat pekerjaan di klien korporat atau pemerintah Pintar mejadi lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News