Santai

Tak Garap Starling, Kopi Kenangan Fokus Kembangkan Brand Satu Kenangan

 Tak Garap Starling, Kopi Kenangan Fokus Kembangkan Brand Satu Kenangan

MOMSMONEY.ID - Kopi Kenangan mengenalkan brand Satu Kenangan sejak Mei lalu. Ini merupakan strategi Kopi Kenangan untuk mendekat ke pelanggan dengan penempatan outlet di perumahaan dan gang sempit.

Tren konsumsi kopi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pasar yang besar, membuat banyak pemain di industri kopi menggarap pasar yang lebih luas dengan konsep starbike keliling (starling).

Layanan jemput bola ini menawarkan kopi berkualitas dengan harga yang terjangkau. Namun, tak semua brand kopi ikut tren ini, Kopi Kenangan, misalnya, alih-alih mengembangkan starling, pihaknya justru menggarap model yang berbeda.

Ruth Davina, Corporate Affairs Kopi Kenangan, menyebutkan, pihaknya justru mengenalkan brand Satu Kenangan sejak Mei lalu. Ini merupakan strategi Kopi Kenangan untuk mendekat ke pelanggan dengan penempatan outlet di perumahaan dan gang sempit.

"Untuk pemilihan lokasi, ingredients dan harganya berbeda. Satu Kenangan mulai Rp 8.000 saja," ujarnya kepada KONTAN pekan lalu.

Baca Juga: Kopi Kenangan Siap Ekspansi ke Filipina dan India  

Yang berbeda dengan starling, gerai Satu Kenangan kecil dan tidak mobile. Karena memang, mendekat dan terletak di perumahan, dengan target pasar konsumen di perumahan padat penduduk.

"Sekarang, Satu Kenangan sudah ada 20 outlet, kurang lebih seperti booth di depan minimarket, jadi tempatnya kecil-kecil seperti itu," lanjutnya.

Berbeda dengan Kopi Kenangan yang ekspansinya sangat tinggi hingga keluar negeri. Ruth bilang, saat ini, Satu Kenangan baru ada di Jabodetabek. Yang jelas, perusahaan tak menutup kemungkinan untuk ekspansi lebih masif.

Apalagi, pengembangan Satu Kenangan memang dibuat sebagai kemitraan bagi pelaku UMKM. Selama masih ada pasar yang membutuhkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau, pihaknya yakin permintaan Satu Kenangan juga akan bertumbuh.

"Pemilihan lokasi Satu Kenangan itu lebih yang dekat-dekat gang dan perumahaan, di dalam RT/RW. Kami pilih ke situ karena penetrasinya lebih gampang di Indonesia," pungkasnya.

 

Selanjutnya: Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penurunannya Senin (2/9), Tertekan Prospek Pasokan OPEC+

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News