BisnisYuk

Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia

Simak Pelajaran Bisnis dari Greenhope yang Ubah Singkong Jadi Solusi Dunia
Reporter: Francisca Bertha Vistika  |  Editor: Francisca bertha


MOMSMONEY.ID - Siapa sangka bahan sederhana seperti singkong bisa menjadi solusi global untuk masalah sampah plastik?

Ide ini datang dari Tommy Tjiptadjaj,  Co-Founder dan CEO Greenhope, yang berhasil mengubah singkong menjadi bioplastik ramah lingkungan.

“Pendekatan kami menyasar pada penciptaan material sejak awal, bukan hanya menangani sampah setelah menjadi limbah,” jelas Tommy dalam keterangan resmi Rabu (22/10). 

Bersama rekannya, Sugianto Tandio, ia mengembangkan bioplastik berbahan alami yang dapat terurai lebih cepat, tetapi tetap kuat seperti plastik biasa.

Lewat inovasi ini, Greenhope tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dari potensi lokal.

Singkong yang tumbuh melimpah di Asia Tenggara menjadi bahan baku bernilai tinggi membuktikan bahwa bisnis hijau dapat berawal dari hal sederhana di sekitar kita.

Baca Juga: Simak Peluang Bisnis Asian Fusion dengan Modal Terjangkau, Cocok untuk Pemula

Berikut beberapa pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari perjalanan Tommy membangun Greenhope:

1. Lihat peluang dari sekitar

Ide besar tidak selalu datang dari hal yang rumit. Bagi Tommy, singkong yang mudah ditemukan justru memiliki potensi besar sebagai bahan bioplastik ramah lingkungan dengan nilai ekonomi tinggi.

2. Jangan mudah menyerah

"Waktu itu orang banyak yang skeptis, tidak percaya. Tapi kami tetap jalan terus karena kami percaya pada evidence,” ujar Tommy yang meraih gelar BBA dengan predikat kehormatan dari Texas McCombs School of Business dan MBA di University of Chicago Booth School of Business. 

Penelitiannya yang dimulai sejak awal 2000-an sempat mengalami banyak tantangan sebelum akhirnya berhasil dipatenkan dan digunakan di berbagai sektor industri.

Baca Juga: Google Gemini Ubah Gambar Jadi Video dalam Sekejap! Konten Kreator Wajib Coba

3. Pikirkan dampak, bukan sekadar keuntungan

Bagi Tommy, bisnis hijau bukan hanya tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang memberikan makna dan dampak positif.

"Kami berharap jatuh bangun kami bisa memicu revolusi, membuktikan bahwa dunia hijau dan berkelanjutan itu mungkin,” kata pria kelahiran Jakarta ini.

Tommy memang banyak mengemban pendidikan di luar negeri bahkan ia juga sempat mengikuti program di London School of Economics (LSE) pada 2007 dan Harvard Kennedy School pada tahun 2017. Namun, mimpinya tetap besar untuk Indonesia.

“Saya bersyukur bisa belajar banyak di luar negeri, tapi sejak awal saya memang ingin kembali ke Indonesia,” ujarnya

Selanjutnya: Cerita Remaja yang Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Terkait