MOMSMONEY.ID - Kelenjar getah bening masuk alam sistem kekebalan tubuh manusia yang memiliki peran penting menjaga kesehatan tubuh.
Kelenjar getah bening akan melawan infeksi virus, bakteri, parasit, hingga kuman dengan cara menyaring cairan limfatik.
Bersumber dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kelenjar getah bening berbentuk seperti kacang yang kecil.
Kelenjar ini terdapat di beberapa tubuh seperti leher, ketiak, selangkangan, hingga rongga perut dan dada.
Ketika tubuh terserang infeksi, kelenjar getah bening akan langsung bereaksi dan membengkak.
Baca Juga: 10 Khasiat Menakjubkan Daun Binahong, Bisa Turunkan Hipertensi hingga Diabetes
Penyebab pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadentis terbagi menjadi dua jenis, yakni:
1. Limfadentis lokal: Terjadi di dekat asal infeksi seperti infeksi amandel menyebabkan kelenjar limfa di leher membengkak
2. Limfadentis umum: Terjadi akibat infeksi yang menyebar melalui darah atau penyakit yang menyebar ke seluruh tubuh.
Beberapa mikroorganisme yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak diantaranya:
- Bakteri, seperti Bartonella henselae (penyakit cakaran kucing), Mycobacterium tuberculosis, hingga Salmonella
- Virus, seperti Cytomegalovirus, Epstein-Barr, Parvovirus, dan Rubella
- Jamur, seperti Histoplasma capsulatum
- Parasit, seperti Toksoplasma
Selain mikroorganisme, mengutip Alodokter, beberapa faktor risiko juga bisa menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, seperti:
1. Riwayat konsumsi obat-obatan tertentu
2. Pernah menjalani transplantasi organ
3. Penderita penyakit:
- Penyakit autoimun seperti rheumatoid artritis (lupus)
- Kanker seperti leukemia limfoblastik akut dan limfoma (kanker kelenjar getah bening)
- Neuroblastoma
- Anemia sel sabit
- Anemia hemolitik
- Thalasemia
- Penyakit Kawasaki
- Sarkoidosis
Baca Juga: Perut Sering Kembung? Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Perut Kembung
Gejala dan cara mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening
Gejala pembengkakan kelenjar getah bening dipengaruhi oleh penyebab dan lokasi infeksi. Gejala yang umum timbul yakni:
- Demam
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
- Nyeri pada kelenjar getah bening jika diraba
- Kulit kemerahan di daerah kelenjar getah bening
- Kumpulan nanah (abses) di kelenjar limfa yang membengkak
- Keluarnya cairan dari kelenjar getah bening yang membengkak
Jika selama 5 hari gejala tersebut tidak kunjung sembuh, sebaiknya Anda periksa ke dokter. Selain itu gejala lanjutan dari pembengkakan kelenjar limfa yang wajib diwaspadai diantaranya:
- Keringat berlebih di malam hari
- Berat badan turun tiba-tiba
- Demam tidak kunjung membaik
- Muncul gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas, seperti pilek dan sakit saat menelan
- Pembengkakan di tungkai, yang dapat menandakan penyumbatan pada sistem limfatik
- Kelenjar getah bening membesar dan keras bila diraba, yang bisa menjadi tanda adanya tumor
Bersumber dari Kemenkes, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan agar kelenjar getah bening tidak membengkak yakni:
- Selalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
- Mencukupi kebutuhan istirahat
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
- Rutin berolahraga
- Menghindari orang yang sedang sakit
- Segera melakukan perawatan pada luka akibat cakaran hewan, dengan mencuci luka, mengoleskan antiseptik, dan menutupnya dengan kasa steril
Cara mengatasi pembengkakan kelenjar getah bening yakni dengan pengobatan yang tepat dari dokter.
Akan ada beberapa pemeriksaan dan tes untuk mengetahui seberapa jauh kondisi Anda.
Selanjutnya dokter akan memberikan tindakan seperti memberikan obat-obatan hingga operasi pada kelenjar getah bening jika diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News