AturUang

Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Aman dan Menguntungkan untuk Masa Kini

Pilihan Investasi Jangka Pendek yang Aman dan Menguntungkan untuk Masa Kini
Reporter: Ramadhan Widiantoro  |  Editor: Ramadhan Widiantoro


MOMSMONEY.ID - Berikut cek cara tepat memilih investasi jangka pendek agar aman, likuid, dan bisa jadi solusi cerdas untuk kebutuhan finansial hari ini.

Dalam kondisi ekonomi yang dinamis, banyak orang mencari cara cerdas untuk mengelola dana tanpa harus menunggu terlalu lama menikmati hasilnya. 

Salah satu strategi yang bisa dipertimbangkan adalah investasi jangka pendek. Jenis investasi ini cocok bagi Anda yang ingin menjaga likuiditas keuangan, tetapi tetap mendapatkan imbal hasil. 

Melansir dari Investopedia, investasi jangka pendek adalah instrumen keuangan yang mudah dicairkan menjadi uang tunai dalam kurun waktu relatif singkat, biasanya di bawah lima tahun.

Berikut ini akan mengulas secara lengkap tentang definisi, cara kerja, hingga contoh investasi jangka pendek yang relevan untuk kebutuhan hari ini.

Baca Juga: Pasar MI Asing di RI Terus Menyusut, Pertumbuhan Kini Didorong Investor Ritel

Apa itu investasi jangka pendek?

Investasi jangka pendek adalah instrumen keuangan atau aset yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu relatif singkat, mulai dari beberapa bulan hingga maksimal lima tahun. Contohnya meliputi deposito berjangka, rekening pasar uang, obligasi pemerintah, hingga surat berharga negara.

Keunggulan utama dari investasi jenis ini adalah sifatnya yang likuid, sehingga dana bisa ditarik lebih cepat ketika dibutuhkan. 

Bagi perusahaan, investasi jangka pendek biasanya tercatat dalam neraca keuangan sebagai aset lancar yang akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu 12 bulan.

Cara kerja investasi jangka pendek

Tujuan utama investasi jangka pendek adalah melindungi modal sekaligus memperoleh imbal hasil stabil. Bagi individu, produk ini biasanya digunakan untuk kebutuhan keuangan yang terencana, misalnya dana darurat, rencana pembelian rumah, atau biaya pendidikan dalam waktu dekat.

Sedangkan bagi perusahaan, investasi jangka pendek dimanfaatkan untuk mengoptimalkan dana kas yang belum digunakan. Dengan cara ini, dana tidak hanya mengendap, tetapi tetap berkembang melalui instrumen yang aman dan rendah risiko.

Perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang

Jangka waktu: Investasi jangka pendek bisa dicairkan dalam hitungan bulan hingga 5 tahun, sedangkan investasi jangka panjang biasanya lebih dari 5 tahun.

Tingkat risiko: Investasi jangka pendek umumnya lebih rendah risikonya, tetapi juga memberikan imbal hasil yang lebih kecil. Sebaliknya, investasi jangka panjang memiliki potensi keuntungan besar namun diiringi risiko yang lebih tinggi.

Tujuan: Jangka pendek biasanya untuk kebutuhan mendesak, sedangkan jangka panjang untuk tujuan masa depan seperti pensiun atau aset warisan.

Baca Juga: Wamen Investasi Todotua Optimistis Indonesia Jadi Pemain Kunci Transisi Energi Global

Kelebihan dan kekurangan investasi jangka pendek

Kelebihan:

  • Likuiditas tinggi: Dana bisa dicairkan kapan saja saat diperlukan.
  • Risiko lebih rendah: Cocok untuk investor pemula atau mereka yang mengutamakan keamanan dana.
  • Fleksibel: Bisa dipakai untuk kebutuhan mendadak tanpa harus menjual aset lain.

Kekurangan:

  • Imbal hasil lebih rendah dibandingkan investasi jangka panjang.
  • Terdampak kondisi ekonomi: Perubahan suku bunga bisa memengaruhi keuntungan.
  • Kurang efektif untuk tujuan jangka panjang karena pertumbuhannya relatif terbatas.

Contoh investasi jangka pendek yang populer

1. Deposito berjangka

Bank menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan reguler, dengan pilihan tenor mulai dari 3 bulan hingga 5 tahun. 

Misalnya, deposito Rp10 juta dengan tenor 12 bulan bisa memberikan imbal hasil sekitar 4–6% per tahun, tergantung bank dan suku bunga yang berlaku.

2. Rekening tabungan berbunga tinggi

Jenis tabungan ini memberikan bunga lebih besar dibanding tabungan biasa, serta tetap menjaga fleksibilitas pencairan dana.

3. Obligasi pemerintah

Produk seperti Surat Utang Negara (SUN) atau Sukuk Ritel menjadi pilihan aman karena dijamin negara. Selain itu, bunga yang ditawarkan relatif lebih tinggi dibanding deposito.

4. Reksa dana pasar uang

Instrumen ini berinvestasi pada deposito dan obligasi jangka pendek. Cocok untuk investor pemula karena modal awalnya kecil, mulai dari Rp100 ribu.

5. Pinjaman peer-to-peer (P2P lending)

Platform P2P mempertemukan investor dengan peminjam. Meski menawarkan imbal hasil lebih tinggi, risikonya juga lebih besar dibanding produk bank.

Baca Juga: Wamen Investasi Todotua Optimistis Indonesia Jadi Pemain Kunci Transisi Energi Global

Cara memilih investasi jangka pendek hari ini

  • Tentukan tujuan finansial: Apakah untuk dana darurat, tabungan liburan, atau pembelian aset.
  • Perhatikan likuiditas: Pilih instrumen yang mudah dicairkan sesuai kebutuhan.
  • Kenali profil risiko: Jangan hanya tergiur imbal hasil, tetapi sesuaikan dengan kemampuan menanggung risiko.
  • Bandingkan produk: Periksa bunga, biaya administrasi, hingga syarat penarikan dana sebelum memutuskan.

Investasi jangka pendek adalah solusi cerdas untuk menjaga likuiditas sekaligus mengembangkan dana tanpa harus menunggu terlalu lama. 

Bagi individu, pilihan seperti deposito, tabungan berbunga tinggi, atau reksa dana pasar uang bisa menjadi alternatif aman. Sedangkan bagi perusahaan, instrumen ini membantu mengoptimalkan arus kas.

Pada akhirnya, kunci suksesnya ada pada kesesuaian produk dengan kebutuhan finansial Anda hari ini. Pilih instrumen yang aman, mudah dicairkan, dan sesuai profil risiko agar investasi jangka pendek benar-benar memberikan manfaat nyata.

 

Selanjutnya: Harga Minyak Brent dan WTI Naik 4% Sepekan, Lonjakan Terbesar Sejak Juni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News