MOMSMONEY.ID - Saat ini berbagai macam investasi bisa Anda lakukan, mulai dari syariah maupun konvensional. Simak perbedaan keduanya berikut ini.
Investasi memang menjamin kelangsungan jangka panjang. Namun, beberapa orang cenderung ragu untuk melakukannya.
Apakah Anda ingin mulai berinvestasi? Tapi bingung memilih investasi syariah atau konvensional?
Berikut ini akan membahas perbandingan berinvestasi di pasar modal syariah maupun konvesnional, rekomedasi dari OCBC.
Apa itu investasi syariah dan investasi konvensional?
Investasi syariah berlandaskan prinsip-prinsip Islam, termasuk larangan riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maysir (spekulasi berlebihan).
Setiap produk syariah harus melalui proses penyaringan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) agar tetap sesuai dengan kaidah agama.
Investasi konvensional tidak dibatasi oleh aturan agama tertentu. Selama legal secara hukum negara, investor bebas memilih instrumen apa pun, baik saham, obligasi, atau reksa dana, tanpa penyaringan nilai-nilai religius.
Baca Juga: Cara Menyimpan Mata Uang Asing di Tabungan Valas yang Aman dan Untung
Apa saja perbedaan keduanya?
Berikut poin-poin utama yang membedakan investasi syariah dan konvensional:
1. Investasi Syariah
- Mengacu pada prinsip-prinsip Islam.
- Menghindari riba, gharar, dan maysir.
- Menggunakan instrumen seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.
- Diawasi langsung oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
- Keuntungan berasal dari sistem bagi hasil (seperti mudharabah dan musyarakah).
2. Investasi Konvensional
- Berdasarkan prinsip ekonomi umum dan hukum negara.
- Tidak memiliki larangan terkait agama atau etika tertentu.
- Instrumen investasi lebih beragam seperti saham umum, obligasi, dan reksa dana konvensional.
- Diawasi oleh OJK tanpa saringan syariah.
- Keuntungan diperoleh dari bunga, capital gain, dan dividen biasa.
Baca Juga: 9 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik di 2025 yang Layak Dicoba di Waktu Luang
Menentukan pilihan investasi yang tepat
Alih-alih fokus pada "mana yang lebih untung", sebaiknya lihat dari sisi tujuan keuangan dan kenyamanan pribadi.
1. Tujuan dan gaya hidup
Jika Anda ingin berinvestasi tanpa khawatir melanggar prinsip agama, syariah adalah pilihan yang menenangkan secara spiritual.
Namun jika Anda mengutamakan fleksibilitas dan potensi pertumbuhan cepat, investasi konvensional mungkin terasa lebih pas.
2. Potensi keuntungan
Investasi konvensional cenderung menghasilkan return yang lebih tinggi karena jangkauan instrumennya lebih luas. Tapi reksa dana syariah pun tidak kalah bersaing.
Beberapa bahkan mencatat return tahunan 10–12% dalam lima tahun terakhir, menurut data Bareksa dan Infovesta.
3. Risiko yang dihadapi
Investasi syariah umumnya lebih selektif dalam memilih perusahaan, hanya fokus pada bisnis yang etis dan stabil. Karena itu, risiko fluktuasinya cenderung lebih rendah. Cocok untuk investor yang menghindari volatilitas tinggi.
Baca Juga: Cara Menyimpan Mata Uang Asing di Tabungan Valas yang Aman dan Untung
Kelebihan investasi syariah
- Memberi ketenangan batin karena sesuai syariat.
- Tingkat transparansi dan seleksi yang tinggi.
- Cocok untuk pemula yang ingin memulai dari yang aman.
Kekurangan investasi syariah
- Pilihan instrumen terbatas.
- Potensi return lebih konservatif.
Kelebihan investasi konvensional
- Fleksibilitas tinggi dan pilihan beragam.
- Potensi imbal hasil lebih besar.
- Cocok untuk investor yang berani ambil risiko.
Kekurangan investasi konvensional
- Tidak mempertimbangkan aspek etis atau nilai agama.
- Terpapar risiko pasar yang lebih besar.
Tidak ada satu jenis investasi yang paling benar atau paling menguntungkan untuk semua orang. Pilihan terbaik adalah yang selaras dengan nilai, tujuan keuangan, dan kenyamanan pribadi Anda.
Baca Juga: Berhenti Bekerja Demi Uang: Cara Baru Membangun Kekayaan Menurut Robert Kiyosaki
Kalau Anda ingin investasi yang bersih secara spiritual dan etis, syariah adalah opsi yang menenangkan. Tapi jika Anda berani mengejar target agresif dan siap menghadapi fluktuasi, investasi konvensional bisa memberi ruang tumbuh lebih cepat.
Yang terpenting, pahami instrumen yang Anda pilih, sesuaikan dengan profil risiko Anda, dan berinvestasilah secara konsisten.
Karena investasi yang paling menguntungkan adalah yang membuat Anda tenang, berkembang, dan tidak bertentangan dengan nilai yang Anda yakini.
Selanjutnya: Didukung Harga dan Permintaan, Emiten CPO Tetap Prospektif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News