InvesYuk

Pasar Kripto Makin Ambrol Rabu (9/11) Malam, Harga Bitcoin Jatuh ke Level Terendah

Pasar Kripto Makin Ambrol Rabu (9/11) Malam, Harga Bitcoin Jatuh ke Level Terendah

MOMSMONEY.ID - Pasar kripto pada Rabu (9/11) malam makin ambrol, dengan harga Bitcoin anjlok di bawah US$ 18.000, level terendah dalam dua tahun terakhir. 

Berdasarkan data CoinMarketCap pada Rabu (9/11) pukul 20.10 WIB, harga Bitcoin ada di US$ $17.569,95 atau anjlok 10,92% dalam 24 jam terakhir.

Harga Ethereum jatuh lebih dalam, mencapai 17,84% menjadi US$ 1.214,39. Begitu juga dengan Dogecoin yang terjungkal 11,90% ke posisi US$ 0,08954.

Senada, harga Polygon merosot 19,59% jadi US$ 0,9303, lalu Solana melorot paling dalam 33,53% ke US$ 18,83, dan Shiba Inu turun 10,33% menjadi US$ 0,000009837.

Baca Juga: Pasar Kripto Rontok pada Rabu (9/11), Harga Bitcoin Anjlok 10%

Pasar kripto sedang berjuang karena Binance mengakuisisi pesaing terbesarnya, FTX. CEO Binance mengungkapkan krisis likuiditas di tubuh FTX.

Kekhawatiran tentang kebangkrutan Alameda juga sangat tinggi. Pemilihan paruh waktu di AS dan data inflasi akan menambah volatilitas pasar kripto.

"Kepercayaan tampaknya terkikis seluruhnya," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital, kepada CoinDesk.

Meski begitu, dia memproyeksikan, Bitcoin tidak akan menghadapi skenario ekstrem. 

"Faktanya, bisa melihat peningkatan arus masuk karena pelaku pasar menarik diri dari aset berisiko," ujarnya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beri Peringatan: Kerek Suku Bunga bakal Bunuh Perekonomian

Marieke Fament, CEO NEAR Foundation, mengatakan, "konsolidasi tidak bisa dihindari di pasar kripto yang bearish saat ini".

"Tidak ada tempat untuk bersembunyi selama musim dingin kripto, dan perkembangan seperti akuisisi FTX oleh Binance menggarisbawahi tantangan dan kurangnya transparansi di balik layar beberapa pemain kunci yang merusak reputasi kripto," katanya. 

"Ke depan, ekosistem akan belajar dari kesalahan ini dan mudah-mudahan menciptakan sektor yang lebih kuat yang menempatkan kejujuran, transparansi, dan perlindungan konsumen di jantung bisnis mereka," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News