Santai

Museum Sangiran Ajak Peneliti Ikut Call for Papers Konferensi Prasejarah Nasional

Museum Sangiran Ajak Peneliti Ikut Call for Papers Konferensi Prasejarah Nasional

MOMSMONEY.ID - Museum Sangiran berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan sebuah forum ilmiah untuk membahas berbagai isu terkait prasejarah Indonesia. Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia ini mengusung tema "Museum dan Situs Prasejarah: Kini dan Nanti" yang akan dihelat pada bulan Desember.

Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency mengatakan konferensi ini merupakan langkah penting dalam menjembatani pengetahuan dan inovasi dalam pengelolaan situs dan museum prasejarah di Indonesia.

"Sebagai bagian dari bentuk komitmen IHA dalam mewujudkan pilar ketiga dari konsep Reimajinasi yang kami usung yaitu Reinvigorating, kegiatan ini merupakan wujud komitmen IHA untuk mendukung para profesional museum dan juga para pelajar dan mahasiswa untuk memperluas pengetahuan," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (9/8).

Salah satu program utama rangkaian kegiatan ini adalah kompetisi makalah hasil penelitian seputar pengelolaan museum dan situs prasejarah di Indonesia.

Baca Juga: Heylocal Dukung Perempuan Menjadi Diri Sendiri Lewat Event Lari

Pendaftaran untuk kompetisi dibuka untuk publik sejak 8 Agustus hingga 31 Agustus 2024 dengan cara mengirimkan Abstrak Makalah sesuai dengan sub-tema yang telah ditentukan antara lain pengelolaan museum dan situs prasejarah di Indonesia, studi koleksi dan informasi prasejarah Indonesia, museum untuk edukasi publik, dan perkembangan dan tantangan konservasi koleksi dan situs prasejarah di Indonesia. 

Penyelenggara pun akan menyeleksi 24 Abstrak Makalah dan pihak terpilih akan diminta untuk menyerahkan Makalah lengkap yang kemudian akan dipublikasikan sebagai Prosiding Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia yang diterbitkan oleh BRIN.

Adapun, abstrak tersebut bisa dikirim melalui tautan https://penerbit.brin.go.id/conference/kms.

Sementara itu, St. Prabawa Putranto, Ketua Tim Cagar Budaya IHA menjelaskan bahwa penemuan benda peninggalan dan situs Prasejarah Indonesia telah diakui secara global, salah satunya dengan adanya pengakuan Situs Manusia Purba Sangiran sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.

"Saat ini yang perlu kami olah dan tingkatkan adalah bagaimana kami berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan elemen masyarakat untuk mengoptimalkan pemeliharaan, pelestarian hingga pemanfaatan benda dan situs prasejarah tersebut menjadi objek edukasi dan rekreasi bagi para generasi muda," ujarnya.

Lebih lanjut, Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia yang digelar Desember mendatang akan melibatkan berbagai kalangan dan pihak seperti akademisi, seniman, komunitas dan peneliti khususnya di bidang prasejarah dan budaya.

Konferensi ini merupakan forum ilmiah untuk menjaring gagasan dan ide yang dapat berguna dalam pengelolaan museum, situs, dan kawasan prasejarah ke depannya.

Penjaringan gagasan dan ide akan dilakukan secara terbuka dan inklusif, guna mendapatkan sebanyak mungkin pemikiran terkait pengelolaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News