MOMSMONEY.ID - Sektor perumahan kembali jadi sorotan karena potensinya sebagai penggerak ekonomi nasional.
Bank Nobu berkomitmen menyediakan berbagai program pembiayaan, yang dirancang agar masyarakat lebih mudah memiliki rumah, sekaligus mendorong ekosistem bisnis di sektor properti, konstruksi hingga bahan bangunan.
Bank Nobu menawarkan solusi pembiayaan progresif, subsidi FLPP dan KUR Perumahan.
"Kami percaya, akses pembiayaan yang inklusif akan menggerakkan pasar, memperluas kesempatan usaha, dan pada akhirnya memperkuat perekonomian Indonesia dari akar rumput hingga level nasional,” kata Suhaimin Johan, Direktur Utama Bank Nobu dalam keterangan pers, Senin (15/9).
Baca Juga: Bank Nobu Perkuat Transformasi Bisnis Berkelanjutan, Ini Hasilnya
Ada tiga program unggulan yang ditawarkan Bank Nobu dalam mendukung pertumbuhan perumahan.
Pertama, KPR Progresif sebagai solusi kredit fleksibel untuk masyarakat modern.
Kedua, FLPP Perumahan Subsidi agar masyarakat berpenghasilan rendah bisa menjangkau hunian layak.
Ketiga, KUR Perumahan, yang menawarkan bunga rendah dan akses luas tidak hanya untuk pembeli rumah, tetapi juga pengembang, kontraktor, UMKM, hingga industri pendukung.
Program KUR Perumahan ini disebut mampu menjadi katalis pertumbuhan dengan menciptakan peluang usaha lintas sektor. Mulai dari pemasok material bangunan, jasa transportasi, hingga teknologi konstruksi dapat ikut berkembang.
“Melalui KUR Perumahan dan skema pembiayaan lainnya, kita bisa memperluas akses hunian layak, menciptakan jutaan lapangan kerja, dan menggerakkan roda ekonomi nasional,” ujar Hashim Djojohadikusumo, Ketua Satgas Perumahan.
Baca Juga: Hanwha Life Resmi Jadi Pengendali Baru Bank Nobu (NOBU)
Selain itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perbankan.
"Sektor perumahan adalah urat nadi pembangunan bangsa. Melalui kolaborasi, kita memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki akses hunian layak sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat secara berkelanjutan,” katanya.
Dukungan serupa juga datang dari Kadin Indonesia. “KADIN mendorong dunia usaha untuk aktif mengambil bagian dalam KUR Perumahan. Ini bukan hanya peluang bisnis, tetapi juga kontribusi nyata kita dalam membangun bangsa,” tutur Anindya Bakrie, Ketua Umum KADIN Indonesia.
Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi 8% PDB hanya bisa tercapai dengan menggerakkan sektor yang memiliki efek ganda besar.
“Perumahan dan konstruksi adalah salah satunya. Inovasi pembiayaan seperti KUR Perumahan menjadi katalis penting untuk mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi,” jelasnya.
Sebagai bagian dari langkah tersebut, Bank Nobu bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Kadin Indonesia, REI, serta asosiasi pengembang properti, konstruksi, dan industri bahan bangunan menggelar Pertemuan & Simposium Perumahan ‘Warisan Bangsa’ pada Selasa, 16 September 2025 di Balai Sarbini, Jakarta.
Selanjutnya: Satgas PHK Belum Dibentuk, Pemerintah Malah Siapkan Program Magang Fresh Graduate
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News