HOME, InvesYuk

Keok di Akhir Pekan, Akankah IHSG Menguat Lagi?

Keok di Akhir Pekan, Akankah IHSG Menguat Lagi?

MOMSMONEY.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpangkas 1,41 poin atau 0,02% ke level 6.922.60 pada penutupan perdagangan Jumat (11/3).

Sebanyak lima sektor turut menekan laju IHSG. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor energi 0,84%, sektor keuangan 0,49%, sektor barang baku 0,25%, sektor barang konsumer non primer 0,25%, dan sektor keuangan 0,08%.

Sementara sektor yang menguat adalah sektor transportasi 3,57%, sektor infrastruktur 1,50%, sektor perindustrian 0,68%, sektor teknologi 0,17% dan sektor barang konsumer primer 0,04%.

Total volume perdagangan saham di BEI pada Jumat mencapai 20,39 juta dengan nilai transaksi Rp 14,23 triliun. Ada 260 saham yang menguat, 246 saham yang memerah dan 174 saham yang stagnan.

Baca Juga: Brigthening Jadi Skin Goal Kebanyakan Perempuan Indonesia, Bukan Whitening

Asing mencatat net sell sebesar Rp 73,7 miliar di seluruh pasar. Asing tercatat banyak melego saham big cap berikut.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto menyebutkan IHSG melemah di akhir perdagangan ini karena beberapa sentiment. Seperti gagalnya diskusi antara Russia dengan Ukraina.

William melihat bahwa negosiasi terkait dengan gencatan senjata antara Russia dan Ukraina tidak berjalan dengan baik. Negosiasi ini sebelumnya dilakukan untuk memberikan jalan bagi masyarakat untuk keluar dari kota Mariupol. Namun aksi negosiasi pun gagal.

“Patut dicermati, multinational exodus kembali dilakukan oleh beberapa perusahan, seperti JPMorgan dan Goldman, selain itu Sony dan Nintendo juga keluar dari Rusia,” ungkap William.

Baca Juga: Promo Tiket.com To Do, Diskon Tiket Aktivitas Outdoor Hingga Rp 300.000

Selain itu, sentimen lain datang dari rilisnya data inflasi di Amerika Serikat juga menjadi katalis negatif, dimana consumer price index menyentuh level 7,9% year on year atau tertinggi bulan Februari 2022, dimana ini adalah level tertinggi selama 40 tahun.

“Patut dicermati pernyataan Menteri Keuangan US, Janet Yellen menginformasikan bahwa US akan menghadapi tahun inflasi yang tinggi, khususnya karena perang Rusia – Ukraina,” ujar William dalam risetnya, Jumat (11/3).

Terakhir sentimen yang meruntuhkan gerah IHSG di perdagangan adalah melemahnya harga komoditas seperti timah dan batubara secara signifikan. Dengan berbagai sentimen tersebut, William perkirakan IHSG awal pekan depan bergerak cenderung mixed bahkan naik di rentang 6.824 sampai 6.950. Adapun saham yang bisa dicermati pelaku pasar di perdagangan adalah BBNI, ADRO, UNTR, PTBA, ANTM.

Baca Juga: Promo OCBC NISP di Mister Aladin s.d 31 Juli, Dapatkan e-Voucher Gratis Rp300.000!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News