MOMSMONEY.ID - Jangan menjadi pecundang, investor kawakan Robert Kiyosaki meminta investor untuk menyimpan tiga aset investasi berikut ini.
"Selalu ingat emas, perak, dan Bitcoin," kata Kiyosaki dalam akun X-nya, Rabu (2/4).
Harga emas, perak, dan Bitcoin bakal naik karena daya beli turun akibat nilai uang kertas palsu (dollar AS) tergerus inflasi.
"Itulah sebabnya, saya nyatakan dalam buku Rich Dad Poor Dad, penabung adalah pecundang," ujar Kiyosaki.
"Jangan jadi pecundang. Simpan emas, perak, dan Bitcoin," imbuh penulis buku populer Rich Dad Poor Dad ini.
Sebelumnya, Kiyosaki menyebutkan, orang kaya makin kaya, dan menyarankan untuk menyimpan emas, perak, dan Bitcoin.
Baca Juga: Bakal Capai Level Tertinggi Sepanjang Masa, Robert Kiyosaki Sarankan Beli Aset Ini
"Selama bertahun-tahun, saya menganjurkan orang untuk tidak menyimpan uang palsu alias uang pemerintah fiat," kata Kiyosaki di akun X-nya, 28 Maret lalu.
"Selama bertahun-tahun, saya menganjurkan untuk menyimpan koin emas dan perak asli, dan baru-baru ini Bitcoin," ujar dia.
Sayangnya, Kiyosaki mengungkapkan, kebanyakan orang bekerja untuk dan menyimpan uang palsu.
Seiring kenaikan harga emas, perak, dan Bitcoin, daya beli orang-orang yang bekerja untuk dan menyimpan uang palsu menjadi semakin miskin, melalui pencurian pemerintah yang dikenal sebagai inflasi.
Baca Juga: Dunia Sedang Resesi, Robert Kiyosaki Sarankan Belajar dari YouTube untuk Menjadi Kaya
"Saya ingin Anda menjadi semakin kaya, bukan semakin miskin. Silakan mulai bekerja untuk dan menyimpan emas, perak, dan Bitcoin," ungkap Kiyosaki.
Menurutnya, perak untuk dua bulan ke depan adalah yang terbaik dibanding emas dan Bitcoin.
Saat ini, harga perak sekitar US$ 35 per ons.
"Saya yakin, Harga perak akan segera mencapai US$ 70 per ons tahun ini dan US$ 200 dalam satu atau dua tahun ke depan," sebut dia.
Berita terbaiknya adalah, Kiyosaki menyebutkan, hampir semua orang di dunia mampu membeli setidaknya 1 koin perak hari ini tetapi tidak besok.
Selanjutnya: APINDO Sebut Amerika Terancam Kena Inflasi Tinggi Imbas Kebijakan Tarif Impor Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News