Jago AI Sejak Dini, Begini Cara Penerapannya di Sekolah

Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

MOMSMONEY.ID - Bagaimana cara membuat anak-anak paham kecerdasan buatan (AI) sejak bangku sekolah? Di Jawa Barat, ribuan siswa SMA dan SMK sudah merasakannya lewat program STEM Capacity Building.

Sejak awal tahun 2025, lebih dari 5.100 siswa usia 15–17 tahun mengikuti pelatihan intensif yang dirancang agar mudah dipahami oleh remaja.

Bukan sekadar teori, pelatihan ini mengajarkan mereka konsep dasar AI dan machine learning dengan cara yang interaktif.

Metode yang diberikan beragam, mulai dari workshop, praktik langsung dengan layanan AI, hingga sesi mentoring dari pakar Amazon Web Services (AWS).

Dengan pendekatan ini, anak-anak belajar mengenali bagaimana AI bekerja di balik aplikasi sehari-hari, lalu mencoba menggunakannya untuk membuat solusi sederhana.

Baca Juga: Kecerdasan Emosional Anak Penting Diasah Sejak Dini, Ini Caranya

Agar lebih terarah, guru-guru juga dilibatkan. Sebanyak 40 guru dari sekolah peserta dilatih sebagai Teacher Ambassadors, sehingga bisa terus mendampingi siswa dan mengajarkan kembali pengetahuan yang sudah diperoleh.

Hasil dari pelatihan ini bisa terlihat dalam ajang AI Hackathon di Bandung. Sebanyak 246 siswa dari 31 sekolah menampilkan ide-ide kreatif mereka, seperti aplikasi belajar berbasis AI, platform kelas pintar, hingga alat komunikasi untuk siswa tuli dan bisu.

“Program ini membantu saya mengubah minat pada AI menjadi sesuatu yang lebih terstruktur dan bermakna,” kata Restu Hidayat, siswa SMAN 2 Cibinong yang bersama timnya meraih juara pertama.

Ketua Pengurus Prestasi Junior Indonesia, Pribadi Setiyanto, mengatakan bahwa anak-anak memiliki potensi besar bila diberi wadah untuk bereksperimen.

"AI Hackathon memperlihatkan ketika siswa diberi ruang untuk bereksperimen, mereka mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (29/9).

Program ini merupakan hasil kolaborasi Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Amazon Web Services (AWS). Keduanya berkomitmen memperluas literasi digital agar lebih banyak anak Indonesia bisa memahami AI dan siap menghadapi kebutuhan keterampilan masa depan.