Institusi Keuangan Tanah Air Bahas Strategi Tokenisasi di Forum Tokenize Indonesia

MOMSMONEY.ID - Sejumlah institusi keuangan di Indonesia mulai mengevaluasi potensi tokenisasi sebagai bagian dari strategi bisnis dan transformasi digital.

Pembahasan ini berlangsung dalam forum tertutup yang menjadi bagian dari inisiatif Tokenize Indonesia, yang diinisiasi oleh BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi.

Diskusi berfokus pada pemanfaatan solusi tokenisasi dan aset dunia nyata atau real-world asset (RWA) dalam proses penerbitan, pengelolaan, dan perdagangan aset di lingkungan institusi keuangan.

“Forum ini dirancang untuk memindahkan percakapan dari teori ke implementasi konkret,” ujar Markus L. Rahardja, Direktur Investasi BRI Ventures, dalam siaran pers Rabu (30/7).

Institusi mulai mempertimbangkan tokenisasi sebagai bagian dari sistem operasional, bukan sekadar eksperimen teknologi.

Qin En Looi, Partner Saison Capital, menyatakan, institusi kini fokus pada penerapan RWA yang nyata dan skalabel. Hal ini mengindikasikan minat terhadap penerapan teknologi yang dapat dioperasionalkan dalam jangka pendek.

Dalam pembahasan tersebut, beberapa institusi menyampaikan prioritas dan tantangan dalam mengadopsi teknologi blockchain, termasuk kesiapan infrastruktur, keamanan sistem, serta integrasi dengan proses internal yang sudah ada.

Regulasi menjadi perhatian utama, dengan diperkenalkannya program sandbox OJK sebagai salah satu mekanisme untuk menguji inovasi secara terkontrol di bawah kerangka regulasi yang berlaku.

Program ini dipandang sebagai cara untuk menghubungkan teknologi baru dengan kepatuhan lembaga keuangan.

Penyedia solusi blockchain global seperti Stellar Development Foundation, IOTA, Fireblocks, dan Ripple turut memberikan masukan teknis terkait interoperabilitas sistem dan kesiapan infrastruktur. Kehadiran mereka mencerminkan potensi kolaborasi teknologi lintas negara.

Melalui forum ini, institusi keuangan di Indonesia mulai mengambil langkah awal dalam memahami dan menyusun pendekatan strategis terhadap tokenisasi, dengan mempertimbangkan aspek teknologi, bisnis, dan regulasi secara seimbang.