MOMSMONEY.ID - Mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) menjadi pilihan populer saat seseorang butuh dana cepat tanpa jaminan.
Sebelum Anda tergiur pinjaman Rp 10 juta, penting untuk mengetahui cicilan per bulan yang harus dibayar dan berbagai biaya tambahan lainnya.
Artikel ini akan membahas simulasi pinjaman Rp 10 juta serta komponen biaya yang sering kali luput diperhatikan, agar Anda bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan.
Memahami simulasi pinjaman Rp 10 juta dan cicilannya
Banyak orang bertanya-tanya, berapa cicilan per bulan jika mengajukan pinjaman Rp 10 juta?
Jawabannya tergantung pada suku bunga dan tenor yang dipilih. Misalnya, dengan bunga flat 0,98% per bulan, cicilan tentu akan berbeda untuk jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan.
Sebagai ilustrasi, pinjaman Rp 10 juta dengan tenor 3 bulan menghasilkan cicilan sekitar Rp 3,43 juta per bulan. Sementara untuk tenor 6 bulan cicilannya sekitar Rp 1,76 juta, dan untuk 12 bulan sebesar Rp 931.000. Simulasi ini belum termasuk denda jika Anda terlambat membayar.
Baca Juga: Cara Mendukung Usaha Kecil di Tengah Pengeluaran Bulanan yang Ketat
Biaya-biaya tersembunyi dalam pinjaman KTA
Selain bunga, ada biaya tambahan lain yang dibebankan dalam pinjaman KTA. Beberapa di antaranya adalah biaya provisi, biaya pencairan, biaya materai, dan biaya pelunasan dipercepat. Meskipun terkesan kecil, total biaya ini bisa mengurangi jumlah dana yang Anda terima.
Contohnya, dari pinjaman Rp 10 juta, bisa saja hanya sekitar Rp 9,66 juta yang benar-benar masuk ke rekening Anda. Ini karena ada potongan biaya provisi, materai, dan pencairan. Jadi penting untuk menghitung semuanya sebelum menandatangani kontrak pinjaman.
Mengapa suku bunga memengaruhi besar cicilan pinjaman Rp10 juta
Setiap penyedia pinjaman memiliki suku bunga yang berbeda, bahkan untuk nominal pinjaman yang sama. Suku bunga flat 0,8% dan 1,19% mungkin terdengar mirip, tapi dampaknya pada cicilan bulanan cukup besar. Semakin tinggi bunga, makin besar cicilan Anda.
Sebagai contoh, bunga 1,19% untuk pinjaman Rp 10 juta dengan tenor 12 bulan bisa membuat cicilan lebih tinggi dibanding bunga 0,8%. Karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, penting untuk membandingkan produk dari berbagai penyedia agar cicilan sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
Baca Juga: Ini Tips Bijak Menikmati Uang untuk Berfoya-foya dan Harus Berhemat di Tahun 2025
Dampak biaya pelunasan dipercepat pada pinjaman Rp10 juta
Jika suatu saat Anda ingin melunasi pinjaman lebih cepat dari jadwal, bank bisa mengenakan biaya pelunasan dipercepat. Biaya ini biasanya sekitar 5% dari sisa pokok pinjaman, dan bisa menjadi beban tambahan yang mengejutkan bagi sebagian orang.
Misalnya, Anda baru berjalan 6 bulan dari tenor 12 bulan, dan ingin melunasi sisa pinjaman Rp 5 juta. Maka Anda bisa dikenakan denda sekitar Rp 250.000. Karena itu, penting untuk membaca syarat dan ketentuan pelunasan sebelum mengambil pinjaman.
Simulasi pinjaman Rp 10 juta bantu atur keuangan lebih bijak
Melakukan simulasi pinjaman Rp 10 juta sebelum mengajukan KTA sangat penting agar Anda tahu tanggungan cicilan bulanan. Ini membantu Anda menilai apakah pengeluaran tetap bulanan masih sanggup menampung kewajiban tersebut. Jangan sampai cicilan justru mengganggu kebutuhan pokok.
Simulasi juga berguna untuk menghindari kejutan biaya di kemudian hari. Dengan memahami seluruh komponen biaya dan perhitungan cicilan, Anda bisa mengambil pinjaman dengan lebih tenang dan terencana.
Baca Juga: 8 Pekerjaan Sampingan untuk Anda yang Sibuk tapi Ingin Tambahan Uang
Pinjaman Rp 10 juta memang bisa jadi solusi instan, tapi bukan tanpa risiko. Mengetahui besaran cicilan per bulan dan memahami seluruh biaya tambahan adalah langkah awal untuk menjaga keuangan tetap sehat.
Dengan melakukan simulasi pinjaman Rp 10 juta secara cermat, Anda bisa menentukan tenor dan skema cicilan yang paling sesuai tanpa terjebak beban utang jangka panjang.
Selanjutnya: BEI Kaji Penyesuaian Jam Perdagangan, Bisa Ditambah atau Bergeser
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News