Santai

Ini Alasan Orang Indonesia Ingin Pindah Kerja ke Luar Negeri

Ini Alasan Orang Indonesia Ingin Pindah Kerja ke Luar Negeri

MOMSMONEY.ID - Jobstreet by SEEK telah meluncurkan laporan eksklusif berjudul DecodingGlobal Talent 2024: Tren Mobilitas Pekerja.

Laporan yang dirilis bekerja sama dengan  Boston Consulting Group, The Network, dan The Stepstone Group, mengungkap preferensi lokasi dan bagaimana orang-orang di seluruh dunia ingin bekerja, termasuk bagi para pekerja profesional di Indonesia.

Dalam survei yang dimuat dalam laporan ini, terdapat 67% masyarakat Indonesia pada tahun 2023 memiliki keinginan untuk bekerja di luar negeri. Survei ini dilakukan pada 19.154 responden tenaga kerja Indonesia. 

Ternyata, terdapat berbagai alasan mengapa orang-orang tersebut ingin pindah bekerja. Mulai dari pertimbangan karier secara umum, seperti pengalaman kerja atau kemajuan karire, hingga sistem sosial dan layanan kesehatan yang lebih baik.

“Perkembangan karir atau pengalaman kerja menempati peringkat tertinggi sebagai salah satu motivasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri, di mana sekitar 70% dari mereka memiliki motivasi tersebut," ujar Wisnu Dharmawan, Sales Director - Indonesia, Jobstreet by SEEK, dalam keterangan tertulis.

Dia juga menyebut bahwa alasan keuangan dan ekonomi serta keinginan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik juga menjadi faktor penting yang memengaruhi keputusan untuk pindah ke luar negeri.

Baca Juga: Laporan Eksklusif Jobstreet By Seek: 67% Orang Indonesia Ingin Bekerja di Luar Negeri

Secara rinci, mereka yang memilih alasan finansial dan ekonomi sebagai motivasi untuk bekerja di luar negeri sebesar 60%, kualitas hidup lebih baik secara keseluruhan sebesar 48%, tawaran pekerjaan konkret sebesar 47%.

Lalu, pekerjaan yang lebih menarik dan menantang seperti paparan terhadap praktik kerja teknologi baru sebesar 46%, perkembangan personal dan pengalaman budaya sebesar 44%, peluang pendidikan atau pelatihan lebih baik sebesar 40%, dan sistem sosial dan layanan kesehatan lebih baik sebesar 32%.

Meski begitu, masih ada sebesar 33% responden yang tidak bersedia untuk pindah ke luar negeri. Ini karena berbagai pertimbangan, mulai dari tidak mampu membawa anggota keluar/pasangan hidup hingga proses izin kerja dan visa yang sulit.

"Perlu dipahami bahwa meskipun banyak yang ingin berpindah, terdapat pula kelompok yang ingin tetap tinggal di Indonesia. Dibandingkan dengan angka global dan Asia Tenggara, biaya relokasi dan keterbatasan bahasa terlihat sebagai hambatan utama yang cukup signifikan.” ujar Wisnu.

Adapun, dari berbagai alasan tersebut, responden yang memilih ketidakmampuan membawa keluarga/pasangan hidup sebagai alasan tidak pindah sebanyak 46%. biaya relokasi sebesar 44%, kendala bahasa 43%, kurangnya pengetahuan tentang bekerja di luar negeri sebesar 42%.

Lalu, kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan pribadi sebesar 32%, sulit untuk membeli properti di luar negeri sebesar 28%, perbedaan budaya sebesar 22% dan proses izin kerja dan visa yang sulit sebesar 21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News