MOMSMONEY.ID - Sebuah istilah pop psychology baru makin hari makin berkembang dalam menjelaskan kondisi dan situasi seseorang.
Setelah kemarin Cinderella syndrome, kini ada juga istilah pop psychology baru yang disebut dengan Peter Pan Syndrome.
Wikipedia menjelaskan, bahwa karakter Peter Pan diambil sebagai metafora untuk menjelaskan sebuah situasi konsep seseorang yang tidak berkembang.
Peter Pan adalah karakter yang terperangkap dalam Never Land dimana ia tak pernah berkembang dan terperangkan dalam masa kecilnya saja.
Baca Juga: Mengenal Cinderella Complex, Sindrom Takut Jadi Wanita Mandiri
Sehingga Peter Pan digunakan untuk menjelaskan suatu keadaan orang dewasa yang masih memiliki sifat seperti anak-anak.
Syndrome ini bukanlah merupakan kondisi diagnosa medis dan para ahli pun belum menentukan dengan pasti apa saja ciri dan gejalanya.
Namun, beberapa pertanda seperti belum siap menghadapi kehidupan dewasa atau adulthood bisa menjadi pertanda sindrom ini.
Melansir dari laman Health Line, psikologis Patrick Cheatham menyatakan, dalam hal hubungan atau relationship, seseorang yang mengalami Peter Pan syndrome bisa saja menunjukkan beberapa perilaku. Diantaranya, seperti menunjukkan ketidaksediaan emosi atau emotional unavailability yang membuatnya takut untuk memiliki komitmen.
Baca Juga: Suka Bantu Masalah Orang Lain? Waspada, Bisa Jadi Alami Savior Complex!
Dalam dunia kerja Peter Pan syndrome bisa ditunjukkan dengan perilaku seperti memiliki kesulitan untuk bertahan pada satu pekerjaan, tujuan, dan karir.
Sehingga kebanyakan orang dengan syndrome ini sering kehilangan kesempatan untuk mengembangkan karir karena kurangnya usaha kerja keras, bosan, tidak memiliki minat dalam mengerjakan tugasnya, dan mudah stress.
Dalam sikap, mood, dan perilaku orang-orang yang mengalami syndrome ini biasanya memiliki tanda-tanda seperti mudah merasa emosional karena situasi yang penuh tekanan. Keinginan untuk selalu membuat alasan dan menyalahkan orang lain juga bisa menjadi tandanya.
Orang dengan syndrome ini tidak memiliki keinginan dan minat dalam hal perkembangan diri karena mereka lebih suka untuk “diurus” oleh orang lain seperti layaknya anak-anak.
Peter Pan syndrome juga kerap kali membuat orang yang mengalaminya merasa takut dengan evaluasi negatif dari orang lain.
Biasanya orang-orang yang mengalami syndrome ini memiliki pengalaman masa kecil dengan orang tua yang terlalu permissive atau over protective. Sehingga membuat anaknya memiliki kepribadian ini.
Selanjutnya: 4 Inspirasi Rumah Bergaya French Country yang Klasik dan Chic
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News