MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global akan mengakhiri kenaikan sembilan minggu berturut-turut. Emas koreksi tajam saat pasar menilai kembali reli yang telah mendorong emas ke wilayah jenuh beli.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/10), harga emas di pasar spot diperdagangkan US$ 4.112,34 per troi ons pukul 12.54 WIB, turun sekitar US$ 14 dibandingkan penutupan kemarin. Dus, harga emas berada di jalur penurunan mingguan sekitar 3%, penurunan terbesar sejak Mei.
Investor terus mempertimbangkan prospek perbaikan hubungan AS-China, dengan Presiden AS Donald Trump dan mitranya Xi Jinping akan bertemu minggu depan dalam upaya meredakan perang dagang yang memanas. Kesepakatan ini akan meredakan sebagian ketegangan geopolitik yang telah meningkatkan permintaan aset safe haven termasuk emas.
Kenaikan tajam yang dimulai pertengahan Agustus dan mendorong harga ke level tertinggi sepanjang masa di US$ 4.381,52 pada Senin, terhenti keesokan harinya, karena investor mengambil untung.
Penurunan ini bertepatan dengan arus keluar besar-besaran dari aset berbasis emas yang diperdagangkan di bursa (ETF). Pada Rabu, arus keluar mencatat penurunan tonase harian terbesar dalam lima bulan, menurut data Bloomberg.
Baca Juga: Melonjak, Cek Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 24 Oktober 2025
Ahli strategi Saxo Capital Markets Pte., Charu Chanana, mengatakan bahwa koreksi ini tampaknya mulai stabil, namun partisipasi ritel yang lebih luas berarti volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi. "Resistensi kunci berikutnya berada di dekat US$ 4.148, tetapi yang jelas penembusan di atas US$ 4.236 mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi bahwa momentum kenaikan telah kembali," katanya, mengutip Bloomberg, hari ini.
Tahun ini, harga emas naik lebih dari 57% didukung oleh pembelian bank sentral dan yang disebut penurunan nilai (debasement), di mana investor menghindari utang negara dan mata uang untuk melindungi diri dari defisit anggaran yang tak terkendali.
Ekspektasi bahwa Federal Reserves akan memangkas suku bunga 50 bps pada akhir tahun juga telah meningkatkan daya tarik emas, yang tidak menghasilkan bunga.
Sebelum turun minggu ini, indikator teknikal menunjukkan emas telah berada pada level jenuh beli (overbought) hampir sepanjang waktu sejak awal September. Para pedagang telah menumpuk aset untuk melindungi diri dari potensi fluktuasi harga emas lebih lanjut.
Para investor kini mengalihkan fokus ke laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirlis pada Jumat. Data ini akan memberikan gambaran nyata pertama tentang keadaan ekonomi sejak dimulainya penutupan pemerintah.
Selanjutnya: Demi Kebersihan, BGN Larang Pembangunan Dapur SPPG Dekat TPA dan Kandang Hewan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News