MOMSMONEY.ID - Harga emas hari ini di pasar global naik tipis, setelah naik tajam pada sesi sebelumnya karena agenda tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu mendorong investor membeli emas sebagai aset berlindung.
Mengutip Bloomberg, Kamis (10/4) pukul 09.34 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 3.087,84 per troi ons, naik tipis dibandingkan harga pada Rabu di US$ 3.082,70 per troi ons.
Selama hari yang tidak menentu bagi pasar pada Rabu, harga emas naik 3,9% sebelum ditutup naik 3,3%. Ini kenaikan satu hari terbesar dalam 18 bulan terakhir. Emas berada kurang dari US$ 100 di bawah titik tertingginya yang ditorehkan minggu lalu.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini 10 April 2025: Antam Melonjak Rp 60.000, UBS Rp 57.000
Lonjakan awal emas pada sesi sebelumnya terjadi setelah tarif AS terhadap sekitar 60 mitra dagang mulai berlaku, yang memicu gejolak pasar dan meningkatkan kekhawatiran resesi global. Kemudian, Trump mengumumkan jeda 90 hari untuk tarif lebih tinggi pada 56 negara dan Uni Eropa, yang sekarang hanya akan dikenakan pajak pada tarif dasar 10%.
Namun, Trump juga menaikkan bea masuk terhadap China menjadi 125%, setelah Beijing mengumumkan rencana untuk membalas dengan tarif 84% yang akan berlaku mulai Kamis. Langkah-langkah tersebut memperburuk kekhawatiran bahwa dua ekonomi terbesar dunia itu akan terjerat dalam perang dagang yang melumpuhkan.
Pasar saham di AS menguat setelah pengumuman Trump mengenai penangguhan tarif. Saham AS mengalami hari terbaiknya sejak krisis keuangan, dengan S&P 500 melonjak hampir 10%, setelah merosot dalam seminggu terakhir.
Rencana tarif pemerintah AS yang terus berubah-ubah telah mengguncang dunia, karena para investor berusaha menemukan arah dan kepastian. Hal itu mendukung harga emas, yang naik 18% tahun ini. Kenaikan harga emas juga didukung oleh harapan akan pelonggaran moneter Federal Reserves dan pembelian oleh bank sentral global.
Selanjutnya: Daftar Lengkap Harga Emas Antam Logam Mulia Hari Ini 10 April 2025, Melesat Rp 34.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News