MOMSMONEY.ID - Cek cara aman pakai layanan beli sekarang bayar nanti biar dompet tetap sehat dan enggak terjebak utang di tengah harga yang makin tinggi.
Di saat harga kebutuhan naik dan kesempatan kerja makin ketat, banyak orang mulai mengandalkan sistem beli sekarang, bayar nanti (BNPL) buat memenuhi kebutuhan, mulai dari beli tiket konser, belanja makanan cepat saji, sampai barang rumah tangga.
Bersumber dari APNews, tren ini memang terasa membantu, tapi kalau nggak hati-hati, bisa jadi jebakan utang yang nggak disadari.
Menurut data dari The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research, sekitar 4 dari 10 orang di bawah usia 45 tahun di Amerika pernah pakai BNPL, baik buat hiburan, makan di luar, sampai bayar kebutuhan penting seperti bahan pokok dan layanan medis.
“Beli sekarang, bayar nanti itu bisa jadi penyelamat di masa sulit, tapi juga bisa berubah jadi beban kalau nggak dikontrol,” ujar Erika Rasure, Kepala Penasihat Keuangan di Beyond Finance.
Baca Juga: Program Customer Service Development Bank Muamalat Buka 2025 untuk Lulusan D3 dan S1
Bedakan antara butuh dan pengin
Konsep BNPL sederhananya membagi pembelian jadi empat kali cicilan tanpa bunga. Platform seperti Klarna, Afterpay, PayPal, dan Affirm jadi pilihan banyak orang karena praktis dan terasa ringan di awal.
Tapi, Lauren Bringle dari Self Financial mengingatkan untuk selalu bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sebelum klik checkout, coba tanya diri sendiri:
- Apa barang ini benar-benar saya butuhkan sekarang?
- Apakah ini buat kerja, sekolah, atau kebutuhan rumah?
Saran Tyler Horn dari Origin adalah pakai BNPL buat hal yang sudah direncanakan, bukan buat belanja impulsif. Misalnya, beli laptop buat kuliah atau kulkas baru karena yang lama rusak dan itu masih masuk akal.
Pikir dulu sebelum klik beli
BNPL bisa jadi alat bantu ngatur keuangan, asal tahu batasnya. Tapi buat kamu yang mudah tergoda belanja, layanan ini bisa memicu stres finansial kalau nggak dikendalikan.
Kalau kamu masih punya cicilan lain seperti kartu kredit atau pinjaman pendidikan, pastikan tambahan cicilan BNPL nggak bikin keuangan makin berat.
“Memang terasa kayak punya waktu tambahan buat bayar, tapi pada dasarnya ini tetap utang yang harus dilunasi tepat waktu,” ujar Sarah Rathner dari NerdWallet.
Baca Juga: PPN DPT Diperpanjang, Cermati Pengaruhnya ke Penyaluran Kredit Kepemilikan Apartemen
Teliti dan baca dulu sebelum setuju
Setiap penyedia BNPL punya aturan main sendiri, dari jadwal pembayaran sampai biaya keterlambatan. Jadi, jangan asal klik setuju tanpa baca detailnya dulu.
“Pahami semua ketentuan, dari biaya sampai risiko kalau kamu telat bayar,” jelas Michael Savino dari Municipal Credit Union.
Kalau telat bayar, kamu bisa kena denda, bunga tambahan, atau bahkan dilarang pakai layanan tersebut lagi. Jadi, pastikan kamu tahu konsekuensinya sebelum daftar.
Jangan numpuk banyak pinjaman
Godaan terbesar BNPL adalah gampang banget dipakai, tapi itu juga yang bikin banyak orang terjebak. Kalau kamu punya beberapa cicilan BNPL sekaligus, pengelolaannya bisa berantakan.
“Makin banyak cicilan, makin susah diatur,” ujar Savino.
Kuncinya adalah batasi jumlah pinjaman aktif dan prioritaskan kebutuhan utama. Jangan sampai cicilan kecil-kecil bikin keuangan kamu bocor pelan-pelan.
Awasi arus uang dan jadwal bayar
BNPL sering kali pakai sistem pembayaran otomatis. Pastikan saldo kamu cukup sebelum tanggal jatuh tempo biar nggak gagal bayar.
Menurut Jennifer Seitz dari Greenlight, hal sederhana seperti set pengingat di HP atau catat tanggal pembayaran bisa bantu banget. Bisa juga pakai aplikasi keuangan seperti YNAB biar lebih terpantau.
“Rajin ngecek jadwal pembayaran bikin kamu lebih tenang dan jauh dari denda keterlambatan,” tambah Courtney Alev dari Credit Karma.
Baca Juga: Propam Polri Genap 23 Tahun, Komitmen Tingkatkan Profesionalisme dan Pelayanan
Bikin BNPL jadi alat bantu, bukan jebakan
Buat kamu yang baru mulai membangun riwayat kredit, BNPL bisa jadi jalan awal, asal dipakai dengan bijak.
“Kalau dipakai secara moderat dan disiplin, BNPL bisa bantu kamu punya akses ke kredit yang lebih sehat di masa depan,” ujar Savino.
Namun, ingat bahwa BNPL tetap bentuk pinjaman. Jadi, kalau telat bayar, efeknya bisa sama buruknya dengan utang lain, bahkan bisa menurunkan skor kredit.
Layanan beli sekarang, bayar nanti memang memudahkan hidup di tengah tekanan ekonomi. Tapi, kemudahan itu cuma bermanfaat kalau kamu tetap sadar batas kemampuan finansial.
Gunakan BNPL hanya untuk kebutuhan penting, pahami aturannya, dan pantau semua cicilanmu. Kemudahan finansial digital bisa membantu, asal kamu yang mengendalikannya, bukan sebaliknya.
Selanjutnya: Performa Indeks Kompas100 Ungguli Kinerja Blue Chip, Cek Saham Rekomendasi Analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News