M O M S M O N E Y I D
Keluarga

Dukung Kebutuhan Gizi Anak, JAPFA Kolaborasi dengan PKGK UI

Dukung Kebutuhan Gizi Anak, JAPFA Kolaborasi dengan PKGK UI
Reporter: Jane Aprilyani  |  Editor: Jane Aprilyani


MOMSMONEY.ID - Sebagai orangtua, asupan bergizi untuk anak sangatlah penting. Berlandaskan hal itu, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA), Yayasan Edufarmers bersama Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan, Universitas Indonesia (PKGK UI) melakukan studi untuk mengukur kecukupan gizi anak-anak Indonesia dengan mengkonsumsi makanan protein hewani.

Sebanyak lebih dari 1.000 anak sekolah dasar, taman kanak-kanak dan balita mendapatkan makanan bergizi pada Mei-Juni lalu, di 5 kota: Padang, Sragen, Mempawah, Malang dan Makassar. Studi ini menguji 3 model pemberian makan bergizi, yakni Ready to Eat (RTE), Ready to Cook (RTC) dan Swakelola. Tujuannya adalah untuk menganalisis efektivitas setiap model sekaligus memantau proses produksi, pemenuhan kebutuhan gizi, hingga distribusinya.

Direktur Corporate Affairs, Rachmat Indrajaya mengungkapkan konsumsi protein hewani di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju dan beberapa negara ASEAN.

''Sebagai produsen protein hewani berkualitas, JAPFA berkomitmen menyediakan pangan yang bergizi dan terjangkau, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2: Zero Hunger, serta mendukung visi Indonesia Emas 2045,'' ujar Rachmat di Jakarta.

Baca Juga: Kuasai 21% Pangsa Pasar Pakan Unggas, Simak Rekomendasi Saham JPFA

Studi ini disiapkan selama tiga bulan, mulai dari konsep model pemberian makan hingga pemilihan lokasi, sebelum akhirnya disosialisasikan pada awal Mei lalu. Wilayah cakupan studi meliputi daerah sekitar unit operasional JAPFA, yakni SDN 06 Batang Anai di Padang, Sumatera Selatan; SDN 01 Duyungan di Sragen, Jawa Tengah; Posyandu Kecamatan Bululawang di Malang, Jawa Timur; SDN 03 Sungai Pinyuh di Mempawah, Kalimantan Barat; serta SD Bugatun Mubarakah dan TK Asoka di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selama 6 minggu berturut-turut, setiap wilayah diuji coba selama 10 hari untuk setiap model pemberian makanan, yang kemudian diukur dan dievaluasi angka kecukupan gizi dan efektivitas pelaksanaannya.

Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat PKGK UI menyampaikan dari observasi lapangan, PKGK UI menemukan bahwa konsumsi protein hewani masih relatif rendah, kecuali telur.

''Selain itu, sebanyak 63% siswa tidak terbiasa membawa bekal. Meskipun demikian, status gizi siswa dilihat dari berat dan tinggi badan, tergolong normal berdasarkan standar WHO dan Kemenkes,'' ungkap drg Sandra.

Dari ketiga model pemberian makanan bergizi yang dilakukan, Prof. Fika melanjutkan, model Swakelola memiliki tingkat konsumsi tertinggi diantara siswa dengan persentase 84%, diikuti oleh Ready to Cook (RTC) dengan persentase 83%. Secara keseluruhan, jumlah anak dengan status gizi buruk/kurang, berkurang 2,8% pasca program. Program ini berhasil meningkatkan asupan gizi siswa, terutama dalam hal protein dan buah yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa.

I Dewa Made Agung, Direktur Eksekutif Indonesia Food Security Review (IFSR), mengungkapkan pentingnya kolaborasi multi stakeholder dalam mendukung keberhasilan program makan bergizi. Yang tidak kalah penting, edukasi mengenai menu dan konsumsi makanan bergizi, serta pengelolaan food waste perlu diberikan kepada anak dan orang tua.

Dewa menambahkan studi percontohan yang dilakukan oleh JAPFA dan PKGK UI dapat menjadi referensi penting untuk implementasi program makan bergizi di sekolah-sekolah. Dari studi ini juga dapat dilihat penyusunan rentang biaya yang perlu disesuaikan dengan daerahnya.

''Selain itu, perlunya memastikan bahwa produsen menghasilkan bahan makanan yang berkualitas dan terjamin keamanan pangannya, serta higienitas dalam proses produksi untuk hasil yang optimal. Seperti daging ayam yang berasal dari rumah potong ayam yang memenuhi standar dan memiliki sertifikat NKV,” tandasnya.

Baca Juga: Menakar Efek Program Makan Bergizi Gratis ke Prospek Kinerja Emiten

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

TERBARU

Sambut Libur Akhir Tahun, BXSea Bintaro Sajikan Atraksi Bawah Laut Bertema Natal

Sambut libur akhir tahun, BXsea Bintaro Jaya menghadirkan atraksi bawah laut bertema natal dengan tajuk “Home For Merry Sea-son” 

Jadwal Manchester United vs Newcastle di Boxing Day Liga Inggris 2025, Catat Jamnya

Cek jadwal Manchester United (MU) vs Newcastle ini, satu-satunya laga Boxing Day Liga Inggris 2025 yang bakal berlangsung ketat, yuk simak.

Kala Bencana Terjadi, Ini Hal Penting yang Dibutuhkan

Kebutuhan seseorang yang terkena bencana banjir sangatlah penting, Danone mencatat ini saja kebutuhannya

Pembayaran Melalui Digital Digemari, Plink Perkuat Ekosistem Pembayaran

Tren pembayaran digital kian digemari banyak orang, Plink memperkuat kolaborasi untuk pengembangan bisnisnya 

Kiat Mudah Menjaga Kesehatan Untuk Seorang Ibu

Tidak hanya sehat secara mental atau emosional, kesehatan fisik seorang ibu harus diperhatikan. Primaya beberkan detilnya  

Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Lampaui Jumlah Penonton Film Agak Laen Pertama

Raih jumlah penonton hingga 9,1 juta, film Agak Laen: Menyala Pantiku! mampu melampaui film Agak Laen pertama

Lakukan Rebranding, Hotel Marbella Anyer Beri Promo Liburan Akhir Tahun

Rekomendasi liburan akhir tahun dengan keluarga, Hotel Marbella Anyer menawarkan promo untuk liburan akhir tahun.

Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 27 Desember 2025, Arah Baik

Berikut ramalan zodiak keuangan dan karier besok Sabtu 27 Desember 2025, panduan kerja, peluang rezeki, dan strategi profesional Anda kedepan.

Promo Superindo Hari Ini 26-28 Desember 2025, Beli 1 Gratis 1 Aneka Frozen Food

Cek promo Superindo hari ini periode 26-28 Desember 2025 untuk belanja hemat selama weekend di gerai Superindo terdekat.

Lorong Rumah Gelap Bisa Lebih Terang, Ini Cara Mengecat yang Disarankan Pakar

Lorong rumah yang gelap dan sempit bisa terlihat lebih terang dan nyaman dengan trik cat sederhana yang mudah diterapkan. Yuk, simak.