BisnisYuk

Catat, Ini Jadwal Pembagian Dividen Interim MARK Rp 20 per Saham

Catat, Ini Jadwal Pembagian Dividen Interim MARK Rp 20 per Saham

MOMSMONEY.ID - PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) mengumumkan rencana pembagian dividen interim sebesar Rp 20 per saham untuk laporan keuangan kuartal kedua tahun 2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang sudah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, jadwal cumdate di pasar reguler adalah 15 Agustus 2024 serta exdate di pasar regular dan negosiasi pada 16 Agustus 2024.

Kemudian, record date pada 19 Agustus 2024, dan pembagian dividen akan berlangsung di 6 September 2024.

"Pembagian dividen interim untuk tahun 2024 kepada pemegang saham MARK, sebagaimana disebutkan, tidak akan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan," ujar Ridwan Goh selaku Direktur Utama Mark Dynamics Indonesia dalam keterangan resminya, Rabu (7/8).

Permintaan sarung tangan global terus bertumbuh, berdasarkan analis RHB Investment Bank Malaysia memproyeksikan permintaan global untuk sarung tangan akan meningkat sebesar 22% pada paruh kedua tahun 2024.

Baca Juga: Kinerja Laba dan Pendapatan MARK Dynamics Naik Semester I-2024

Menurut data Asosiasi Sarung tangan Malaysia (MARGMA) permintaan sarung tangan global masih bertumbuh pada (CAGR) sebesar 8-10% dari 2023 hingga 2027, dengan total kebutuhan dunia mencapai 450 miliar pasang sarung tangan pada tahun 2027.

MARK melaporkan hasil keuangan yang luar biasa untuk paruh pertama 2024, menunjukkan pertumbuhan signifikan baik dalam pendapatan maupun laba.

Menurut laporan keuangan konsolidasian perusahaan, pendapatan MARK untuk enam bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp 455,35 miliar, meningkat dari Rp 262,62 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

Pertumbuhan pendapatan yang impresif sebesar 73,4% ini mencerminkan kehadiran pasar yang kuat dan strategi bisnis yang efektif dari perusahaan.

Laba kotor perusahaan juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp 239,25 miliar pada semester pertama 2024 dibandingkan dengan Rp 120,75 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba kotor sebesar 98,2% ini disebabkan peningkatan utilitasi produksi sehingga biaya produksi bisa lebih di efisiensikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News