MOMSMONEY.ID - Kemajuan teknologi merevolusi cara kita bekerja dan menciptakan peluang baru untuk bekerja dari jarak jauh. Pekerjaan sebagai asisten virtual pun semakin populer.
Berawal dari pandemi Covid-19, berdamak dalam meningkatkan jumlah pekerja lepas yang bekerja dari jauh jauh. Termasuk, semakin banyak pekerja lepas yang menangani pekerjaan management dan administrasi melalui pekerjaan yang disebut asisten virtual. Fenomena ini terjadi secara global.
Menurut data Statista di 2022, diproyeksikan 86,5 juta orang dapat menjadi pekerja lepas di Amerika Serikat pada tahun 2027. Sementara, menurut Studi Business Wire, pasar asisten virtual akan tumbuh sebesar US$ 4 miliar pada antara tahun 2021 dan 2025.
Bahkan, banyak penyedia layanan pekerjaan penuh beralih ke pekerja lepas dan menyediakan layanan asisten virtual. Faktanya, statistik asisten virtual tahun 2022 mengungkapkan bahwa 59% asisten virtual adalah karyawan penuh waktu. Mereka tertarik juga menjadi VA karena sistem kerja jarak jauh, jadwal yang fleksibel, kesimbangan kehidupan kerja yang lebih baik, produktivitas kerja lebih tinggi dan lainnya.
Belajar menjadi virtual assistant bisa masyarakat akses melalui platform Habiskerja Platform ini sudah berdiri sejak September 2021 dan menawarkan kelas virtual assistant bersama agensi virtual assistant pertama di Indonesia, Virtary sejak Desember 2021.
Contoh materi yang akan dipelajari di kelas menjadi virtual assistant dari Habiskerja adalah, pengenalan profesi, tools, tips, serta skill yang diperlukan, seperti client email management, event planning, meeting & calendar management. Materi ini Habiskerja bentuk dalam 35 video dengan akses selamanya.
Platform ini juga melayani konsultasi dengan mentor via grup Telegram. Selain manfaat ilmu yang didapat, peserta pelatihan juga berpotensi direkrut oleh agensi VA jika memang memenuhi kriteria.
Baca Juga: Remote Skills Academy Tempat Belajar Untuk Jadi Virtual Assistant Profesional
Namun, Arum Ranandhyta Isra CEO Office Habiskerja mengatakan tidak menjanjikan kepastian 100% peserta pelatihan akan mendapatkan pekerjaan.
"Member-member kelas virtual assistant memiliki akses untuk berkonsultasi dengan mentor, mereka juga mendapatkan panduan mulai dari pembuatan profil, portofolio, bidding hingga mendapatkan klien, jadi terbuka potensi untuk bekerja," kata Arum.
Dengan adanya grup di Telegram, para peserta pelatihan bisa mengetahui informasi berbagai proyek yang memungkinkan anggota untuk saling berbagi peluang kerja.
Per Desember 2021, Arum mengatakan sudah ribuan anggota bergabung. Sejumlah besar diantaranya juga berhasil mendapatkan klien dari luar negeri.
Selain materi untuk menjadi virtual assistant, platform Habiskerja juga memiliki pelatihan di kategori digital marketing, data & analytics, design animation, investasi, web & app, serta karir.
Baca Juga: Tren Bekerja Sebagai Virtual Assistant
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News