MOMSMONEY.ID – Moms, ingin punya saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)? Saat ini, menjadi kesempatan bagi moms yang ini memiliki saham BMRI, karena Bank Mandiri resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1 : 2.
Nah, lewat aksi korporasi ini, saham bank berkode emiten BMRI Selasa (4/4) sudah memakai harga baru. Merujuk pada pembukaan perdagangan bursa, harga baru BMRI berada di posisi Rp 5.175 per lembar saham pada 6 April 2023, dari sebelumnya harga saham BMRI sebesar posisi Rp 10.525 per lembar.
Menurut Sekretaris Korporasi Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, langkah stock split ini diambil guna meningkatkan likuiditas saham BMRI dan memperluas aksesibilitas investor untuk berinvestasi pada perusahaan.
Sebagai informasi moms, sebelum melakukan pemecahan, nilai nominal saham BMRI yakni sebesar Rp 250 per saham dengan jumlah saham 46,66 miliar lembar. Adapun, setelah pemecahan saham nilai nominal saham bank berlogo pita emas ini adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93,33 miliar lembar.
Sedangkan, jumlah saham BMRI dalam modal dasar juga akan bertambah dari semula 64 miliar lembar menjadi 128 miliar lembar pasca stock split.
Rudi menambahkan, keputusan stock split ini merupakan strategi perusahaan dalam menjaga stabilitas harga saham BMRI dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk berpartisipasi di pasar modal.
Baca Juga: Penuh Misteri Tapi Menghibur, Tonton 5 Film Detektif Korea Ini di Netflix
Ke depan Bank Mandiri akan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi. “Kami berharap dengan stock split ini, investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara berkelanjutan,” katanya.
Pemecahan saham Bank Mandiri ini bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi serupa pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp 6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III 2017 sebesar Rp 13.400 per lembar.
Bagaimana dengan kinerja BMRI? Sampai dengan akhir Februari 2022 Bank Mandiri terus mencatatkan pertumbuhan kinerja yang konsisten, merujuk laporan keuangan bulan Februari 2022, total penyaluran kredit Bank Mandiri telah mencapai Rp 920 triliun secara bank only, realisasi tersebut tumbuh sebesar 10,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 830,97 triliun atau year on year (YoY).
Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,88% YoY menjadi Rp 1.143,22 triliun secara bank only. Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 20,26% menembus Rp 892,68 triliun per Februari 2022.
Lewat optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan yang positif. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.
Rudi bilang, pertumbuhan bisnis yang konsisten ini menunjukan bahwa strategi bisnis Bank Mandiri mampu memberikan kepercayaan dan kepuasan bagi bagi nasabah dan investor. Ke depan, Bank Mandiri akan terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Kenaikan Suku Bunga Bunuh Kapitalisme, Beli Aset Investasi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News