MOMSMONEY.ID - Peringatan kemerdekaan Indonesia telah dirayakan dengan penuh kemeriahan. Seluruh lapisan masyarakat ikut meramaikan hari lahir Republik Indonesia, termasuk komunitas Perempuan Bersanggul Nusantara (PBN) dari Malang, Jawa Timur ini.
Dalam rangka memperingati kemerdekaan Indonesia, komunitas berkebaya ini juga turut melakukan serangkaian kegiatan seru.
Tepatnya di tanggal 21 Agustus lalu, para anggota Perempuan Bersanggul Nusantara mengadakan serangkaian acara peringatan 17-an di Kota Batu, tepatnya di Cafe Daun Coklat, Ngantang.
Baca Juga: 4 Seleb Ini Masih Aktif Mengenakan Kain Tradisional. Yuk, Intip Gayanya!
Menariknya, kegiatan ini juga turut diikuti oleh para anggota pria yang notabene adalah para suami dari anggota perempuan dalam komunitas ini.
Selain para perempuan yang menggunakan pakaian kebaya lengkap dengan sanggulnya, para bapak-bapak juga terlihat menggunakan baju adat modern yang juga dilengkapi dengan blangkon.
Upacara pengibaran bendera merah putih secara theatrical dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Hari Merdeka juga masuk dalam rangkaian acara komunitas ini yang dilakukan oleh semua anggotanya dengan antusias penuh.
Baca Juga: 4 Jenis Kain Tradisional Indonesia Ini Cocok Dipakai Buat Perayaan Kemerdekaan
Keseruan acara ini juga ditambah dengan datangnya tamu spesial dari Surabaya, yaitu Ibu Maharani Kahar dan Ibu Hana Dewi. Ibu Maharani Kahar adalah penyanyi top yang merupakan pelantun lagu “Desember Kelabu", salah satu lagu yang pernah hits di tahun 82-83.
Beliau-beliau yang ternyata juga anggota dari PBN ini menyempatkan diri khusus untuk mengikuti acara ini. Datang jauh-jauh dari Surabaya tak mengurangi semangat mereka untuk ikut larut dalam berbagai kegiatan yang ada dengan atmosfer kekeluargaan yang kental.
Sebagai Ketua Umum Perempuan Bersanggul Nusantara (PBN), Sany Repriandini juga turut mengingatkan bagi para pemuda Indonesia untuk melestarikan budaya bersanggul dan berkebaya yang merupakan budaya asli Indonesia.
Ia juga menambahkan agar para pemuda di mana pun juga tetap bisa melestarikan pakaian adatnya masing-masing dengan mengenakannya dalam berbagai kesempatan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News