MOMSMONEY.ID - Merintis bahkan menjalankan sebuah usaha menjadi besar bukan perkara mudah. Apalagi dengan kondisi ketidakpastian pandemi covid-19 yang bisa menjadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan usaha.
Sejalan dengan hal ini, Zilingo sebagai platform B2B mewujudkan dukungan bagi pelaku usaha UMKM dalam bentuk layanan finansial berbasis transaksi.
“Agar sebuah usaha UMKM yang dirintis bisa bertahan dan berkembang, pemilik usaha harus cermat dalam tata kelola keuangan. Tanpa pengaturan yang sesuai, usaha yang dirintis akan terhambat untuk maju bahkan terancam gulung tikar.” ujar Okky Octavianto, Head of Financial Services Zilingo Indonesia.
Zilingo memudahkan pengusaha memenuhi kebutuhan produksi, stok usaha, dan aktivitas operasional dengan menggunakan layanan-layanan yang tersedia di Zilingo melalui pemanfaatan solusi pendanaan dan paylater yang menguntungkan pemilik usaha dan mitra Zilingo.
Melalui cara tersebut diharapkan pelaku usaha bisa tetap memastikan keuangan bisnisnya berjalan sesuai rencana dan dapat melanjutkan proses produksi dan kegiatan operasional lainnya dengan modal usaha yang cukup.
Baca Juga: 6 Tips Mendekorasi Rumah Besar Supaya Makin Nyaman Ditinggali
Membangun disiplin dalam mengelola dan memantau arus keuangan menjadi kunci bagi pelaku UMKM agar bisnisnya berjalan sesuai harapan. Berikut 5 tips mengelola keuangan bagi pengusaha UMKM yang telah dirangkum oleh tim Zilingo:
1. Keuangan untuk usaha dan kebutuhan pribadi harus dipisahkan
Salah satu siasat untuk memisahkan keuangan usaha dan keuangan pribadi adalah dengan membuat rekening berbeda untuk keduanya. Hal ini untuk mencegah kebingungan dan kesalahan pencatatan saat transaksi bisnis anda mulai berjalan.
Tanpa pemisahan yang jelas, sangat mungkin anda tanpa sengaja menggunakan uang pribadi untuk bisnis, atau sebaliknya. anda juga bisa dengan mudah mengetahui laba bersih usaha yang bisa anda manfaatkan atau dikelola kembali ketika anda ingin menambah modal kerja.
Baca Juga: 5 Rutinitas Sehat yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Lemas dan Lesu Selama Berpuasa
2. Rencanakan anggaran dan target usaha
Meski skala bisnis anda masih tergolong kecil atau menengah, perencanaan anggaran menjadi bagian penting yang tidak boleh anda lewatkan. Perencanaan anggaran secara terperinci membantu anda memilih prioritas pembelanjaan yang wajib dan yang bisa ditunda.
Hal ini juga untuk mencegah pemilik usaha bersikap gegabah dalam aktivitas belanja bisnis di periode awal karena biasanya kehabisan modal diakibatkan oleh tidak adanya prioritas pembelanjaan.
Perencanaan anggaran bisa didesain dari yang paling sederhana, yakni rencana anggaran harian. Jika anda sukses melaksanakan target harian anda, perencanaan keuangan bisa dibuat baik mingguan, bulanan, hingga tahunan.
Rencana yang anda catat akan memudahkan dalam mengevaluasi dan mengembangkan usaha.
Baca Juga: Resep Ikan Kuah Kuning Aromatik, Rempah Sedap Hangatkan Badan
3. Pencatatan cash flow dengan memanfaatkan teknologi
Perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk mencatat cash flow atau arus kas.
Pencatatan dilakukan untuk memonitor pengeluaran dan pemasukan, mulai dari yang bernilai sangat kecil hingga paling besar.
Untuk itu, anda bisa menggunakan aplikasi digital pencatatan cash flow guna menghindari kesalahan jika pencatatan dilakukan manual.
4. Sisihkan keuntungan usaha
Memperoleh keuntungan tidak semerta-merta menjamin sebuah usaha UMKM akan bisa terus bertahan. Kuncinya terletak pada pengelolaan keuntungan.
Kelola keuntungan usaha Anda dengan menyisihkan untuk dana darurat, tabungan modal kerja untuk pengembangan usaha, dan penghasilan pemilik usaha.
Berdasarkan survei Asian Development Bank (ADB) yang dirilis pada pertengahan 2020, 48,6% dari total UMKM tutup karena pandemi covid-19.
Baca Juga: Promo Traveloka Hingga 21 Mar - 3 Apr 2022, Diskon Tiket Kereta Api s.d Rp100.000
Penutupan usaha ini karena pemilik tidak memiliki tabungan untuk mempertahankan bisnis saat omzet anjlok terdampak krisis kesehatan. Belajar dari survei tersebut, pengalokasian keuntungan untuk dana cadangan dan tabungan modal kerja sangat perlu dilakukan.
5. Evaluasi pengelolaan keuangan setidaknya satu bulan sekali
Pemilik bisnis disarankan mengevaluasi pengelolaan keuangan usaha setidaknya sebulan sekali. Evaluasi tersebut mencakup operasional bisnis, bagian yang harus diperbaiki, sektor yang memerlukan penghematan, dan analisis pasar.
Evalusasi pengelolaan keuangan akan menghindarkan anda dari kendala-kendala mengelola bisnis umkm.
Skala usaha boleh dikatakan masih kecil, tapi nyatanya UMKM cukup mampu bertahan dalam situasi krisis. Hal ini berarti UMKM masih punya masa depan menjanjikan, jika aspek penting dikelola dengan baik. Kesalahan tata kelola umkm bisa menjadi pembelajaran supaya bisa dihindari saat mengelola bisnis anda.
Baca Juga: Promo Spesial Artotel X Kyriad 21-25 Maret 2022, Diskon Hotel 35% dari PegiPegi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News