Sedang Mengalami Parental Burnout? 5 Hal Sederhana Ini Bisa Membantu Meredakannya

MOMSMONEY.ID - Parental burnout adalah suatu keadaan kelelahan fisik, mental, dan emosional yang dialami oleh orang tua atau pengasuh. Selain rentan mendatangkan depresi, kecemasan, dan kelelahan kronis, parental burnout juga bisa membuat pengidapnya mengalami gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, dan bahkan sakit.

Adapun parental burnout dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

• Batasan yang buruk
• Kecenderungan untuk menyenangkan banyak orang
• Kurang komunikasi
• Harapan yang tidak realistis
• Konflik penjadwalan
• Asumsi peran
• Akses atau pengetahuan sumber daya yang terbatas
• Kurang dukungan
• Ketidakpercayaan pada orang lain

Parental burnout yang dibiarkan begitu saja tanpa ditindaklajuti dapat menimbulkan perasaan bersalah dan malu yang sangat mendalam. Supaya Anda tidak terus dirundung perasaan-perasaan negatif semacam itu akibat parental burnout, cobalah 5 hal sederhana yang dilansir dari Choosing Therapy ini untuk membantu meredakannya.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Anak yang Suka Ngupil

1. Konsultasikan dengan terapis

Berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental berlisensi dapat membantu Anda memahami jenis dukungan apa yang paling sesuai untuk mengatasi parental burnout yang sedang Anda alami. Ada banyak pilihan terapi yang bisa Anda pilih seperti terapi individu, terapi pasangan, dan program terapi kelompok.

Dikarenakan setiap terapis dan praktik memiliki gaya yang berbeda-beda, Anda dapat menjadwalkan konsultasi awal terlebih dahulu guna membantu Anda menemukan program mana yang cocok dengan kebutuhan Anda sekaligus memberikan hasil yang terbaik.

2. Temukan support group

Bergabung dengan support group atau kelompok pendukung secara online atau tatap muka bisa menjadi solusi alternatif untuk membantu mengatasi parental burnout yang sedang Anda alami lho, Moms.

Tidak harus dijalankan oleh profesional kesehatan mental berlisensi, Anda juga bisa mempertimbangkan support group yang terdiri dari orang-orang dengan pengalaman atau perasaan yang sama dengan Anda. Kuncinya, carilah sebanyak mungkin support group yang ada guna menemukan mana yang paling tepat untuk memberikan dukungan kepada Anda.

3. Hubungi teman dekat Anda

Cara termudah untuk membantu melepaskan stres dan mengatasi parental burnout adalah mengobrol bersama teman dekat Anda.

Jika Anda tidak memiliki teman dekat yang dapat dipercayai, cobalah untuk menjangkau orang-orang yang dulu dekat dengan Anda. Dengan bersikap sedikit lebih terbuka dengan orang-orang di lingkaran Anda, itu dapat secara perlahan melegakan, meningkatkan suasana hati, serta memperbaiki kesehatan mental Anda.

4. Perbanyak self-care

Tatkala parental burnout melanda, mulailah untuk menerapkan self-care atau perawatan diri dengan lebih sering. Memperbanyak self-care terbukti mampu meningkatkan energi mental yang Anda butuhkan untuk mengasuh anak.

Apabila Anda tidak punya banyak waktu untuk melakukan rutinitas self-care, Anda dapat memulainya dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Mulailah dengan meluangkan waktu 2 menit setiap pagi untuk bernapas dalam-dalam atau memikirkan diri sendiri sebelum Anda memeriksa ponsel atau membangunkan anak-anak.

Coba pikirkan apa yang sekiranya Anda butuhkan untuk menjadi bahagia, apa yang Anda butuhkan untuk merasa sukses, serta apa saja yang perlu Anda ubah. Kemudian, tersenyumlah dan berterima kasih pada diri sendiri atas segala perjuangan sekaligus pencapaian yang telah Anda buat selama ini.

5. Praktikkan self-compassion dan self-love

Mampu menjaga diri sendiri tanpa melakukan self-talk yang negatif merupakan tindakan terbesar dari self-love. Ingatlah bahwa Anda hanya manusia biasa yang memiliki keterbatasan dan tidak mampu mengendalikan segala sesuatu yang ada untuk berjalan sesuai dengan semua rencana Anda. Jadi, tatkala Anda mulai menyalahkan dan berbicara negatif terhadap diri Anda sendiri, ambilah napas dalam-dalam dan berfokuslah untuk memaafkan diri sendiri.

Fokuslah pada apa yang ada di dalam kendali Anda dan lepaskan yang tidak. Dengan berfokus pada momen, Anda akan memiliki kesempatan yang besar untuk menjadi orang tua yang jauh lebih perhatian bagi anak-anak Anda maupun Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News