MOMSMONEY.ID - PT Pertamina Geothermal Energy atau PGE menegaskan fokus untuk menjadi produsen utama hidrogen hijau (green hydrogen) di Indonesia. Target ini menyusul diluncurkannya peta hidrogen dan amonia di dalam negeri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada April lalu.
Baca Juga: PGE Siap Siaga Jaga Ketersediaan Energi Hijau pada Momentum Nataru
Manager Corporate Communication & Corporate Social Responsibility PGE, Muhammad Taufik mengatakan bahwa PGE fokus untuk mengembangkan hidrogen hijau dengan energi panas bumi.
“PGE ingin menjadi produsen utama hidrogen hijau di Indonesia dengan menggunakan energi panas bumi yang ramah lingkungan dan menjadi pemasok hidrogen untuk berbagai end-user,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (9/5).
Adapun end-user atau pihak pengguna meliputi pusat data (data centers), ekspor energi antarnegara (cross-border energy export), dan produksi amonia atau metanol.
Baca Juga: BTN Syariah Siap Jadi Pesaing Utama di Perbankan Syariah Nasional
Energi panas bumi, kata Taufik, menjadi sumber dan penopang utama untuk produksi hidrogen hijau bagi pihaknya.
“Sebab, geothermal menjadi baseload yang stabil dan rendah emisi, sehingga sangat cocok untuk produksi hidrogen yang membutuhkan supply listrik berkelanjutan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga menyorot rencana PGE untuk terhubung dengan pasar kredit karbon sebagai target di masa depan.
“Kami ingin integrasi dengan pasar kredit karbon baik di dalam negeri maupun pasar internasional, untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus mendukung transisi energi global,” beber Taufik.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Penuhi Kebutuhan Hidrogen Lewat 13 Green Hydrogen Plant
Selanjutnya: Pasar Saham India Meroket: Dampak Gencatan Senjata India-Pakistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News