MOMSMONEY.ID - Kemarahan adalah emosi yang kuat dan bisa menyebabkan kehancuran yang fatal jika terus berlanjut. Ketika Anda berada di suatu hubungan asmara dengan pasangan yang sedang dilanda kemarahan, maka kebijaksanaan yang berlimpah sangat perlu diterapkan guna menjaga hubungan tetap bertahan.
Saat masing-masing pihak tidak tahu bagaimana menangani masalah kemarahan atau bagaimana mengendalikan kemarahan dan frustasi dengan tepat, ikatan pernikahan yang telah susah payah dibangun dan diperjuangkan pun dapat pecah begitu saja.
Dibandingkan harus membalas kemarahan dengan kemarahan, alangkah baiknya Anda melakukan 5 hal yang dilansir dari Marriage.com ini saat pasangan Anda marah.
Baca Juga: 7 Tips untuk Membantu Anda Mengatasi Anak yang Moody
1. Tetap tenang
Meski tidak mudah untuk dilakukan, namun mempertahankan ketenangan ketika pasangan Anda marah akan mempercepat waktu bagi pasangan Anda untuk mengatasi ledakan amarahnya. Termasuk strategi yang tepat untuk digunakan di situasi panas, bersikap tenang akan mencegah Anda dan pasangan saling berteriak sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat Anda maupun pasangan sudah sama-sama tenang, barulah Anda dan pasangan bisa berdiskusi dan mengatasi permasalahan yang sedang terjadi dengan cara yang konstruktif.
2. Pikirkan perilaku Anda sendiri
Ketika ketegangan hadir di antara Anda dan pasangan, maka inilah saatnya bagi Anda untuk jujur pada diri sendiri. Cobalah untuk mengingat-ingat apakah ada perilaku Anda yang sekiranya telah memprovokasi atau memperburuk kemarahan pasangan Anda?
Kendati begitu, Anda tidak boleh menyerap begitu saja semua tudingan yang dilemparkan pasangan kepada Anda. Pasalnya, kecenderungan alami dari pasangan yang marah yaitu menyalahkan Anda atau orang lain tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu. Ingat, Anda hanya boleh bertanggung jawab atas tindakan yang benar-benar Anda lakukan.
Jika Anda memang bersalah, maka minta maaflah. Namun, jika Anda tidak membuat kesalahan apapun, cobalah untuk menjelaskannya secara baik-baik kepada pasangan dengan kepala dingin.
3. Tetapkan batasan
Tetapkanlah batasan yang tegas saat pasangan Anda marah. Ini bisa dimulai dengan memutuskan seberapa besar kemarahan pasangan yang ingin Anda toleransi dan tindakan apa yang tidak diizinkan untuk dilakukan oleh pasangan saat ia marah. Setelah memberi tahu pasangan Anda, maka berusahalah konsisten dalam menerapkan batasan yang telah dibuat.
Dengan adanya batasan, itu akan membantu Anda menghadapi pasangan yang negatif sekaligus menegaskan bahwa setiap hubungan membutuhkan rasa saling menghormati supaya bisa berkembang. Ingat-ingat bahwa batasan bukanlah cara hidup yang egois melainkan komponen penting untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat.
4. Tanamkan belas kasih
Orang yang sedang marah sering kali adalah orang yang sangat terluka sehingga mereka memilih untuk menggunakan kemarahannya sebagai perlindungan diri. Sekecil apapun ancaman atau ketidakamanan yang dirasakan oleh seseorang, itu tetap bisa menyebabkan ledakan amarah sebagai mekanisme pertahanan.
Jika Anda dapat menciptakan rasa aman secara emosional pada pasangan, Anda pun bisa mencegah terjadinya kemarahan lebih lanjut. Jadi, cobalah untuk bersabar dan menjunjung tinggi kasih sayang saat pasangan Anda sedang marah. Alih-alih bersikap kritis, berusahalah untuk mengatakan hal-hal yang baik, mendengarkan pasangan dengan penuh perhatian, bersikap tulus, serta tidak mengejek atau menyindir pasangan Anda.
5. Jangan ragu untuk mencari bantuan
Jika pasangan Anda yang marah mulai mengganggu Anda dan membuat Anda merasa kewalahan atau putus asa, maka jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda bisa mendatangi konselor atau terapis maupun berbicara dengan seseorang yang dekat dan sangat Anda percayai.
Mencari bantuan di saat Anda membutuhkannya adalah suatu hal yang baik guna memberikan sudut pandang yang objektif mengingat situasi sulit sangat bisa membuat Anda tidak dapat melihat segala sesuatu dengan jernih.
Sebaliknya, jika Anda hanya berdiam diri dan lebih memilih untuk menyalahkan pasangan atau terus-menerus merasa bersalah, maka depresi dan sejumlah emosi negatif lainnya akan dengan mudah menyelinap ke dalam diri Anda sekaligus memperburuk situasi yang sudah sulit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News